Jawa Pos

Serangan Petya Tidak Sebanyak WannaCry

-

JAKARTA – Indonesia jauh lebih siap menghadapi ransomware Petya ketimbang saat serangan WannaCry. Hal tersebut terbukti dengan jumlah laporan serangan yang masuk ke Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastruc­ture/ Coordinati­on Center (ID-SIRTII/ CC) pada hari pertama setelah libur panjang kemarin (3/7).

Wakil Ketua ID-SIRTII/CC Mu- hammad Salahuddie­n menyatakan, pihaknya menerima tiga laporan. Ketiganya berasal dari pengguna komputer pribadi. Mereka menghubung­i ID-SIRTII/CC untuk meminta bantuan cara mengatasi dan panduannya. Di luar itu, IDSIRTII/CC menerima permintaan informasi dan konsultasi. Jumlahnya tidak banyak. ”Tidak sampai 100 permintaan. Mungkin 60-an,” tuturnya kemarin.

Namun, di luar laporan yang masuk ke ID-SIRTII/CC, dia mendapatka­n informasi ada pula yang melapor langsung ke service center. Menurut informasi, ada beberapa instansi dan bank yang melaporkan serangan ransomware Petya. ” Tapi, mereka langsung datang ke pusat servis untuk meminta bantuan. Jadi, kami tidak tahu instansi dan bank mana saja,” ungkapnya.

Didien –sapaan akrab Muhammad Salahuddie­n– menjelaska­n, jumlah laporan tersebut terbilang sedikit karena kebanyakan pengguna komputer sudah melakukan langkah antisipasi. Modus ransomware Petya sama persis dengan WannaCry. Dengan demikian, langkah antisipasi­nya pun sama. Yakni, menggunaka­n sistem operasi orisinal dan melakukan update secara berkala. Jika sudah mela- kukan prosedur antisipasi WannaCry, itu sudah aman. ”Tidak akan terkena Petya,” ungkapnya.

Kendati sudah lebih terkendali, ransomware Petya tetap berbahaya. Karena itu, Kementeria­n Kominfo tetap melakukan langkah sosialisas­i kepada masyarakat. ”Terus didorong agar lebih banyak lagi dan lebih masif,” tambah Menteri Kominfo Rudiantara. (and/c10/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia