Jawa Pos

CETAK BIRU TAHUN DEPAN

-

SAINT PETERSBURG – Jerman menuai cibiran saat terjun ke Piala Konfederas­i 2017 bersama tim B. Tim yang berisi mayoritas pemain muda dan minim pengalaman. Tapi, Jerman KW itulah yang sukses mempersemb­ahkan gelar Piala Konfederas­i kali pertama kemarin (3/7).

Dalam final di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Die Mannschaft –julukan Jerman– mengunggul­i Cile 1-0 melalui gol semata wayang Lars Stindl pada menit ke-20. ” Spasiba (terima kasih) dan do svidaniya (sampai jumpa). Kini, kami menatap ke depan. Kami kembali ke sini tahun depan,” kata kapten Jerman Julian Draxler di situs resmi FIFA.

Pernyataan Draxler mengandung makna penting. Yakni, Jerman siap kembali ke Rusia dalam putaran final Piala Dunia 2018. Tentu dengan kekuatan yang lebih tangguh. Kutukan juara Piala Konfederas­i tidak akan bisa memenangi Piala Dunia bakal menjadi tantangan yang harus dipatahkan Die Mannschaft.

Itu menjadi tantangan pula bagi der trainer Joachim Loew untuk membawa Jerman meraih juara Piala Dunia secara back-to-back setelah edisi 2014 di Brasil. Berbicara di situs Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Loew memuji performa anak asuhnya selama tiga pekan di Rusia. ”Awalnya, kami merasa sulit. Tim muda ini meng- awalinya dengan sedikit gugup,” ungkap pelatih 57 tahun itu. Setelah fase grup atau di fase

knockout, Draxler dkk tidak lagi bermain gugup alias lebih tenang dan terorganis­asi. Meksiko dan Cile yang lebih berpengala­man mampu diredam dalam 90 menit. Meski skuad di Piala Konfederas­i punya potensi menjadi cetak biru skuad ke Piala Dunia 2018, Loew mengaku masih membutuhka­n tambahan banyak pemain bagus. ”Hanya mereka yang punya potensi berkembang yang bisa masuk (skuad Jerman ke Piala Dunia 2018),” ucap Loew.

Dari skuad di Rusia, ada beberapa nama yang layak bertahan hingga tahun depan. Deretan pemain yang menggondol gelar pribadi di Piala Konfederas­i, contohnya. Yakni, Timo Werner (Golden Boot), Leon Goretzka dan Stindl (Silver Boot), serta Draxler (Golden Ball).

Werner, misalnya. Penyerang RB Leipzig tersebut menjawab kepercayaa­n Miroslav Klose, pelatih striker Jerman, bahwa dirinya bisa diandalkan sebagai pemilik nomor 9. Tidak hanya punya modal agresivita­s dengan catatan tiga gol dari 11 tembakan selama membela Die Mannschaft (setiap golnya tak butuh lebih dari empat tembakan),

assist kepada Stindl kemarin menjadi bukti bahwa dia bisa menyumbang­kan kontribusi lain.

Jerman memang membutuhka­n bomber baru setelah pensiunnya Klose. Pesaing Werner saat ini adalah Stindl, Sandro Wagner, Thomas Mueller, dan Mario Gomez. Dengan Stindl dan Mueller bisa bermain sebagai

second striker serta Gomez dan Wagner sudah berkepala tiga, Werner mempunyai masa depan paling cerah.

Di lini tengah, Draxler hampir pasti terpilih asalkan tidak cedera dan performany­a menurun drastis. Yang kecil adalah peluang Goretzka seiring dengan Jerman yang punya banyak pemain bagus di posisinya. Mulai Toni Kroos, Sami Khedira, Julian Weigl, dan Ilkay Guendogan. Belum lagi Emre Can dan Sebastian Rudy yang bermain bagus di Rusia.( ren/c23/dns)

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? GELAR PERTAMA: Skhodran Mustafi (kanan) dan Jonas Hector berpelukan setelah Jerman mengalahka­n Cile dalam final Piala Konfederas­i 2017 di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, kemarin (3/7).
DIPTA WAHYU/JAWA POS GELAR PERTAMA: Skhodran Mustafi (kanan) dan Jonas Hector berpelukan setelah Jerman mengalahka­n Cile dalam final Piala Konfederas­i 2017 di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, kemarin (3/7).
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia