Jawa Pos

Sektor Putri Bisa Sajikan Kejutan

-

PADA Grand Slam Prancis Terbuka bulan lalu, petenis muda Latvia Jelena Ostapenko mengejutka­n dunia. Dia menjadi juara tunggal putri grand slam tanah liat tersebut pasca menumbangk­an unggulan kedua Simona Halep.

Kemenangan Ostapenko yang masih berusia 20 tahun dan datang dengan predikat ranking ke-47 dunia menunjukka­n bahwa persaingan di sektor tunggal putri memang begitu cair serta brutal.

Apalagi, juara bertahan Wimbledon Serena Williams masih absen lantaran hamil. Ranking kesatu dunia Angelique Kerber juga masih tampil limbung sepanjang musim. Bahkan, dia langsung takluk di babak pertama pada Prancis Terbuka.

”Aku sudah berlatih begitu keras beberapa pekan terakhir. Aku yakin menuai hasil baik. Meski, aku tetap tak menaruh beban berat di Wimbledon,” kata Kerber dilansir BBC.

Juara edisi 2011 dan 2014 Petra Kvitova sendiri juga datang dengan kondisi belum maksimal. Petenis Republik Ceko itu masih memburu performa terbaik pasca-absen enam bulan karena menjadi korban perampokan. ”Aku hanya ingin bermain. Sebab, performaku saat ini tidak sebaik pada 2011 dan 2014,” ucapnya dilansir The New York Times.

Sejatinya petenis-petenis unggulan tiga besar macam Kerber, Simona Halep ( ranking ke-2 dunia) dan Karolina Pliskova ( ranking ke-3 dunia) paling berpotensi menggondol pulang gelar. Namun, seringnya, sektor tunggal putri menghadirk­an banyak kejutan yang tak terduga. (irr/c24/nur)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia