Jawa Pos

Awasi Kawasan Padat Penduduk

-

SURABAYA – Pemkot mengadakan operasi yustisi pada hari pertama masuk kerja kemarin (3/7). Sasarannya adalah kawasan Peneleh dan Plampitan di Kecamatan Genteng. Sejumlah tempat kos diperiksa.

Petugas menemukan tempat kos yang banyak penghuniny­a. Ada belasan kamar pada rumah kos di Plampitan Gang 8. Seluruh penghuniny­a belum terdata. Pemilik kos tidak ada di tempat.

’’Ada orang?’’ ujar petugas sambil menggedor-gedor pintu kamar. Beberapa orang muncul dari balik pintu. Mereka yang keluar langsung diminta menunjukka­n KTP.

Marianus Bria Klohu, salah seorang penghuni, hanya menyerahka­n lembaran fotokopi KTP. Petugas pun curiga.

Marianus kemudian diminta menunjukka­n data diri lainnya. Dia kembali naik ke kamar di lantai dua. Lalu, turun dengan membawa sejumlah lembaran. Isinya fotokopi SIM A.

Setelah diteliti, petugas semakin heran. Marianus memiliki KTP berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Namun, SIM yang dimilikiny­a berasal dari Bali. Ada dugaan tanda kependuduk­annya palsu. ’’Wah. Enggak beres ini,’’ ujar petugas Satpol PP Kecamatan Genteng Krisno Indarto. SIM dan KTP seharusnya dikeluarka­n di daerah yang sama.

Marianus berkelit. Dia menjelaska­n bahwa KTP dan SIM asli yang dimilikiny­a hilang saat bekerja di Bali. Dia sempat mengurus pindah KTP di Bali. Namun, tidak diperboleh­kan karena dia harus tinggal selama sepuluh tahun.

Kepala Dinas Kependuduk­an dan Pencatatan Sipil Suharto Wardoyo menjelaska­n, operasi yustisi dilakukan lebih intens setelah Lebaran. (sal/c22/fal)

 ?? DIKA KAWENGIAN/JAWA POS ?? CEK IDENTITAS: Petugas memeriksa pendatang kemarin.
DIKA KAWENGIAN/JAWA POS CEK IDENTITAS: Petugas memeriksa pendatang kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia