Jawa Pos

Hari Pertama Sepi Pendaftar

PPDB SMA/SMK Negeri di Kota Delta

-

SIDOARJO – Pendaftara­n penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK negeri di Kota Delta dimulai kemarin (3/7). Namun, pada hari pertama, belum banyak peserta yang mendaftar. Bisa jadi, calon peserta didik baru masih wait and see.

Di SMAN 1 Sidoarjo, misalnya. Jumlah pendaftar melalui website PPDB Jatim pukul 17.00, salah satu sekolah yang menjadi jujukan wali murid itu, baru 315 anak yang menjadikan SMAN 1 sebagai pilihan pertama dan 39 anak untuk pilihan kedua (lihat grafis).

Kepala SMAN 1 Sidoarjo Sulaiman Suwarto menyatakan, pendaftar hari pertama memang belum terlalu banyak. Banyak siswa atau orang tua siswa yang memilih memantau perkembang­an nilai ujian nasional (UN) yang telah mendaftar. ’’Mereka (orang tua siswa, Red) sedang mencari peluang,’’ katanya.

Hal itu berbeda dengan pendaftara­n SMAN tahun lalu. SMAN 1 Sidoarjo adalah salah satu sekolah satuan penyelengg­ara pendidikan sistem kredit semester (SPP SKS) di Sidoarjo. Pendaftara­nnya pun melalui tes tertulis. Nilai UN hanya dijadikan syarat untuk mengikuti tes masuk. ’’Tidak bisa dibandingk­an tahun lalu. Karena tahun ini semuanya online. Tidak ada lagi tes tertulis untuk masuk,’’ ujarnya.

Tahun ini, lanjut dia, para orang tua siswa tidak mau ambil risiko untuk mendaftark­an anaknya di awal-awal PPDB. Kecuali siswa yang memang memiliki nilai UN tinggi. Kebanyakan orang tua yang memilih wait and see itu punya nilai yang tanggung. Tidak tinggi, juga tidak rendah. ’’Beberapa orang tua yang datang ke sekolah, saya minta untuk melihat perkembang­an besok (hari ini, Red),’’ ungkapnya.

Sulaiman menuturkan, dari data yang di-update pukul 11.00, nilai terendah yang mendaftar adalah 211. Sedangkan nilai tertinggin­ya 385.50. Bahkan, pendaftar dengan nilai 340 atau rata-rata setiap mata pelajaran (mapel) 80 sudah mencapai 142 anak. ’’Artinya, nilai di bawah ratarata 80 harus benar-benar memantau pergerakan nilai,’’ katanya.

Total pagu SMAN 1 Sidoarjo mencapai 432 siswa dengan 12 rombongan belajar. Masingmasi­ng rombel berisi 36 siswa. Pagu tersebut terpotong PPDB jalur offline. Ada 56 siswa yang diterima jalur offline. Karena itu, sisa kuota yang diperebutk­an jalur reguler tinggal 378 siswa.

Sulaiman menambahka­n, tahun lalu jumlah pendaftar di SMAN 1 Sidoarjo sangat tinggi. Total ada 1.800 anak. Namun, dia memprediks­i tahun ini jumlah pendaftar di sekolahnya menurun. Mungkin berkisar 600 anak saja. Mengapa? Salah satu alasannya, tahun ini pendaftara­n 100 persen online. ’’Kalau ada tes, orang tua berani menjajal peruntunga­n dari hasil tes. Tapi, sekarang orang tua lebih berhati-hati memilih sekolah,’’ ujarnya.

Proses PPDB tahun ini memudahkan sekolah dalam menyeleksi calon siswa baru. Sebab, tahun ini Sidoarjo sudah 100 persen UNBK. Jadi, sudah 90 persen yang tervalidas­i alias tingkat kejujurann­ya tinggi. ’’ Jadi, kami tidak perlu repot melakukan tes,’’ katanya.

Hanya, sistem zona dalam PPDB SMAN memang menjadi hal baru bagi warga Sidoarjo. Setiap siswa hanya boleh mendaftar dua pilihan sekolah. Yakni, pilihan pertama dan kedua di dalam zona, pilihan pertama di dalam zona dan pilihan kedua di luar zona, serta pilihan pertama di luar zona dan kedua di dalam zona. ’’Hasil akhir semua berada di tangan provinsi melalui sistem online. Kami tidak tahumenahu karena sudah kebijakan,’’ ujarnya. (ayu/c19/hud)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia