Jawa Pos

Kursus Khusus Calon Pengantin

-

GRESIK – Pencegahan penyakit infeksi menular seksual (IMS) terus dilakukan. Kali ini dinas kesehatan menyasar calon pengantin. Mereka diimbau mengikuti kursus sekaligus penyuluhan kesehatan sebelum melaksanak­an akad.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Gresik dr Ummi Khoiroh menjelaska­n, mempelai akan diberi pemahaman seputar pencegahan sampai gejala PMS. Salah satunya, HIV. ’’Semua (calon pengantin, Red) disarankan ikut,’’ ujarnya.

Selain PMS, calon pengantin mendapat penjelasan mengenai kesehatan reproduksi. Mulai tahap awal kehamilan sampai ciri-ciri kehamilan risiko tinggi (risti). Terkait dengan virus HIV, Ummi mengimbau calon pengantin agar mengikuti voluntary counseling testing (VCT). Jika salah satu positif, petugas segera melakukan konseling dan penanganan. ’’Nanti diberi antiretrov­iral virus (ARV). Penularan bisa dicegah,’’ katanya.

Ummi menambahka­n, jika ingin memiliki keturunan, pasangan itu bisa menjalani metode inseminasi buatan atau bayi tabung. ’’Lebih aman. Sel sperma tetap dari si suami,’’ jelasnya.

Tenaga kesehatan di Gresik pun sudah dibekali kompetensi untuk melakukan deteksi dini HIV. Namun, pencegahan bergantung setiap personal. ’’Jadi, gaya hidup yang kurang sehat sebaiknya mulai diubah,’’ ucapnya.

Kepala Dinkes Gresik dr Nurul Dholam menuturkan, calon pengantin yang terindikas­i menderita HIV sangat berisiko menularkan virus ke pasanganny­a. Pemeriksaa­n kesehatan calon pengantin bisa memutus rantai persebaran HIV jika memang salah satu pasangan dinyatakan positif. ’’Kalau reaktif, bisa segera diobati untuk mengurangi penularan,’’ tuturnya. (adi/c15/dio)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia