Jawa Pos

Takut Tes Urine, Puluhan Calon Siswa Kabur

-

JAYAPURA – Wajib tes urine bagi pendaftar di SMKN 3 Jayapura ternyata bikin calon siswa keder. ”Di antara lebih dari 900 anak yang mengambil formulir, ternyata yang mengembali­kan lebih dari 700 dan yang melakukan tes urine hanya lebih dari 600 anak,” terang Kepala SMKN 3 Jayapura Victor Faudubun kemarin (6/7).

Bahkan, berdasar laporan yang diterima, dari tes yang diadakan BNN Provinsi Papua mulai Senin (3/7) hingga Rabu (5/7) saja, sekitar 20 anak memilih kabur. Diduga, mereka mengonsums­i narkoba sehingga tak berani menjalani tes. Daripada ketahuan, saat diminta masuk ke toilet, mereka ambil jurus langkah seribu saja.

”Padahal mereka sudah terdaftar. Kalau seperti ini, mereka tidak akan diterima karena tak mengikuti prosedur tes,” ujarnya.

Keputusan yang tegas juga diberikan kepada sembilan anak yang dinyatakan positif narkoba. Pihak sekolah memastikan tidak akan menerima mereka.

”Kami tak mau mereka menjadi racun atau virus bagi yang lain. Saya tidak takut ini disebut melanggar hak anak-anak untuk sekolah karena kami memiliki MoU dengan dinas pendidikan dengan seluruh SMK. Jika kedapatan positif, siswa harus mengikuti paket C, bukan bergabung dengan lainnya. Ini upaya pencegahan juga,” jelas Victor.

Saat ini, pihaknya tak bisa menutup mata soal Indonesia darurat narkoba. Bahkan, Victor menyebut bahwa Papua sudah darurat narkoba.

”Lihat saja yang di Nimbokrang kemarin, anak-anak usia dini positif narkoba. Itu mengerikan sekali. Dan ketimbang yang masih baik ini menjadi rusak, kami putuskan tak menerima. Itu konsekuens­i karena tak bisa memfilter dampak lingkungan,” katanya. (ade/lay/c21/ami)

 ?? ILUSTRASI: DAVID PRASTYO/JAWA POS ??
ILUSTRASI: DAVID PRASTYO/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia