X-Ride Naik Kelas, Beat Konservatif
Populasi kendaraan roda dua jenis skuter matik (skutik) sekitar 77 persen. Market skutik disuguhi berbagai macam model. Mulai retro, skutik bongsor, hingga adventure.
DI kelas skutik adventure, peta persaingan antara Yamaha X-Ride dan Honda Beat Street sedikit berubah. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memutuskan untuk membawa X-Ride generasi baru naik kelas ke 125 cc. Honda masih meyakini mesin 110 cc paling tepat untuk Beat Street.
YIMM meninggalkan mesin skutik 110 cc karena yakin mesin kecil kurang diminati pasar pada masa mendatang. Meski secara harga sedikit lebih mahal, Yamaha meyakini daya beli market 125 cc juga tinggi. Dengan bergantinya mesin X-Ride, berarti YIMM tidak punya lagi varian di kelas 110 cc.
Sebenarnya keputusan Yamaha itu dimunculkan sejak lama. Tepatnya ketika merilis generasi mesin 125 cc Blue Core yang disematkan pada Mio M3. Skutik-skutik Yamaha yang dirilis berikutnya tinggal mengikuti.
’’Memang perlu pembaruan karena usia X-Ride juga sudah 4–5 tahun sejak diluncurkan. Target awal 8.000 unit dalam sebulan. Kalau penjualan bagus, akan kami tingkatkan jadi 10.000 unit,’’ ujar Presiden Eksekutif YIMM Dyonisius Beti.
Menurut Dyon, pergantian mesin X-Ride dari 115 cc menjadi 125 cc merupakan hasil masukan dari customer yang menginginkan tenaga lebih besar untuk skutik adventure. Mesin 115 cc menghasilkan power 7,75 PS.
X-Ride generasi baru mengadopsi mesin yang juga digunakan pada Mio Soul GT 125. Mesin 1-silinder 125 cc berteknologi Blue Core itu menghasilkan daya hingga 9,52 PS dan torsi 9,6 Nm.
Selain mesin, X-Ride melebarkan diferensiasi dengan Beat melalui lampu LED, ban tubeless, dan sistem suspensi yang lebih nyaman. X-Ride juga mengklaim sebagai motor pertama di kelasnya yang menyediakan lampu hazard.
’’Kami sudah perbarui dengan menaikkan kapasitas mesin. Tampilannya juga beda sekali. Sekarang ciri khas ini tetap kami gunakan, tapi taste- nya diekspansi dengan fitur yang lebih kaya. Jadi, jika mau dibandingkan sudah tidak bisa. Bukan apple-to-apple,’’ tutur Dyon.
Imbasnya, Yamaha membanderol X-Ride generasi kedua seharga Rp 17,25 juta atau sekitar Rp 1 juta lebih mahal daripada seri sebelumnya. Honda memiliki strategi tersendiri. PT Astra Honda Motor (AHM) masih mengandalkan Beat Street bermesin 110 cc untuk menggaet market skutik yang suka dengan tampilan street dan urban. Kapasitas mesin dipertahankan karena konsumen masih meminatinya. ’’Kapasitas mesin lebih rendah dan irit, serta
power belum tentu rendah,’’ kata Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya. (agf/ c14/noe)