Hati-Hati kalau Sampai Sakit
SAKIT menjadi senjata terakhir si kecil untuk menghindari masuk sekolah lagi. Bunda jangan langsung menuduhnya berbohong. Bisa jadi, dia memang benar-benar merasakan gejalagejala tak enak pada tubuhnya. Bisa mual, demam, sampai sakit perut.
Itu berarti, dia sedang stres berat. Secara psikologi, stres juga berdampak pada tubuh. Akibatnya, muncul psikosomatik alias gejala gangguan fisik yang berasal dari pikiran. ”Bahkan, pada beberapa anak, gangguannya tidak wajar. Misalnya, muntah hingga pingsan,” jelas Dra Mierrina SPsi MSi, praktisi psikologi.
Nah, jika sampai muncul gangguan fisik, orang tua sebaiknya mulai waspada. Mierrina menjelaskan, jika gejala ringan masih muncul pada tiga hari pertama sekolah, hal tersebut masih terbilang normal. ” Tapi, kalau parah banget dan berlangsung lama, segera hubungi dokter,” tegasnya.
Perempuan yang merupakan dosen mata kuliah bimbingan konseling Islam itu menjelaskan, orang tua juga wajib mencari tahu pencetus stresnya. Bisa jadi, anak merasa kurang nyaman karena kondisi lingkungan atau teman-teman yang berbeda, hukuman dari guru, sampai dijahili teman baru.
Namun, Mierrina menyarankan, orang tua tidak terlalu reaktif terhadap kondisi psikosomatik anak. Bunda perlu menanyakan bagaimana perasaan mereka di sekolah dalam situasi yang santai dan nyaman. Dengan begitu, biasanya mereka mau bercerita.
Namun, jika ternyata penyebabnya ”sepele”, tidak berarti orang tua boleh menyepelekan kondisi cemas yang dirasakan anak. Ingat, yang sepele buat bunda dan ayah bisa seperti neraka buat si kecil. ”Misalnya, orang tua bilang, ’ halah, begitu saja kok sakit.’ Anak akan berpikir, cemas itu nggak penting. Padahal, kondisi itu alami dan perlu ada pada individu,” tegasnya.
Indri Putri W. MPsi, psikolog, menyarankan agar orang tua dan anak merumuskan cara untuk mengatasi kecemasan tersebut. Menurut dia, itu membuat anak mampu mengatasi kondisi serupa nantinya. (fam/c10/na)