Rancang Satu Nomor Cukup Satu Pelatih
Persiapan KONI Jatim Menjelang Puslatda
SURABAYA – Masa persiapan menuju Puslatda Jatim 100 edisi keempat mendekati akhir. Persiapan sudah memasuki tahap pemilihan pelatih untuk setiap cabor. Dalam minggu ini, tenggat penentuan nama-nama pelatih untuk masing-masing cabor diumumkan oleh KONI Jatim.
Wakil Ketua Umum IV KONI Jatim Irmantara Subagio mengatakan, jumlah pelatih yang dibutuhkan KONI Jatim guna puslatda bergantung kepada jumlah atlet dan nomor masing-masing cabor yang akan dipertandingkan pada PON XX/2020 di Papua.
’’Kuota pelatih disesuaikan dengan jumlah atlet. Sementara ini mengacu kepada atlet yang memperoleh medali di PON XIX/2016 Jabar. Namun, pemilihan pelatih tahun ini dititikberatkan pada pertimbangan fungsionalnya,’’ jelas Ibag –sapaan akrab Irmantara Subagio.
Untuk persiapan PON tiga tahun mendatang, KONI Jatim akan lebih berfokus kepada satu pelatih untuk satu nomor pertandingan. Sangat dimungkinkan jika pada cabor terukur bakal memiliki pelatih lebih dari tiga karena mengikuti jumlah nomor yang akan diikuti Jatim. Meski minggu ini akan diumumkan pelatih puslatda jilid baru, tetap ada evaluasi dan mungkin untuk degradasi. ’’Sementara ini kami menentukan atlet dan nomornya terlebih dahulu agar mudah mendata keperluan jumlah pelatih,’’ imbuh Ibag.
Indikator pelatih bagi puslatda tahun ini, ditambahkan Ibag, adalah kemampuan pelatih dalam proses kepelatihan, baik dari cara menganalisis prospek cabor yang ditangani maupun atlet untuk persiapan menghadapi PON Papua. Pada PON Jabar lalu, pemberlakuan fokus pelatih pada setiap nomor hanya dilakukan untuk beberapa cabor saja. Nah, menurut Ibag, di Papua mendatang seluruh pelatih akan berfokus kepada nomor spesialisasinya.
Untuk itu, KONI Jatim akan sangat mempertimbangkan backgroud sang pelatih beserta sertifikasi yang dimiliki. ’’Adanya penyusutan jumlah pelatih tahun ini diperkirakan 10 persen dari total jumlah pelatih pada PON Jabar lalu. Untuk tahun ini pelatih juga harus memiliki visi dan misi bisa melihat prospek pretasi cabornya secara nasional, termasuk bisa membaca peta kekuatan daerah lain,’’ imbuh Ibag.
Untuk puslatda tahun ini, cabor wushu dan lompat indah diperkirakan ditangani pelatih asing. Itu dibenarkan Ibag. KONI Jatim berencana mengambil pelatih dua cabor tersebut dari Tiongkok.
’’Nanti para pelatih asing tersebut diundang untuk mengajarkan teknik dasar dan dilanjutkan oleh pelatih dari KONI Jatim. Jadi, sifatnya pelatih asing hanya akan mengajarkan teknik dasar dan akan datang kembali menjelang pergelaran Pra-PON,’’ kata Ibag.
Sebelumnya, KONI Jatim mempersiapkan atlet-atlet pilihan dari seluruh cabor sebelum memasuki puslatda yang dimulai pekan depan. Para atlet akan menjalani dua kali tes fisik untuk mengetahui kondisi terakhir mereka dan peluang terjadinya cedera pada masa mendatang. Selain itu, para atlet bakal menjalani tes psikologi untuk mengukur motivasi dan kejiwaan atlet. (nic/c4/ady)