Jawa Pos

Target Tinggi, Uji Coba Minim

-

TIDAK seperti cabor akuatik yang ramai ajang uji coba, timnas voli harus rela mendapat jatah satu kali uji coba. Timnas putra terjun di turnamen 19th Asian Senior Men Volleyball Championsh­ip di Surabaya-Gresik (24 Juli–1 Agustus) dan timnas putri turun di VTV Internatio­nal Women’s Volleyball (8–15 Juli).

Jumlah uji coba itu dinilai sangat kurang, mengingat PP PBVSI memancang target tinggi untuk timnas. Skuad putra ditarget emas, sedangkan putri dipatok perak. Wakil Ketua V Bidang Kompetisi PP PBVSI Reginald Nelwan mengatakan, sempitnya waktu menjadi alasan utama timnas voli tidak bisa mengikuti banyak tryout ke mancanegar­a.

Timnas yang terbentuk pada Mei lalu hanya memiliki waktu efektif sekitar tiga bulan sebelum turun di SEA Games. Sejatinya tim voli putri berencana menambah jadwal tryout ke Jepang pada Juni lalu. Hanya, rencana tersebut terpaksa pupus.

’’Sebenarnya agenda uji coba itu perlu dan memang diperboleh­kan karena bisa menambah jam terbang anak-anak. Hanya waktunya memang mepet dengan SEA Games. Saya berharap, anak-anak bisa memaksimal­kan uji coba yang sudah ada,’’ katanya

Satlak Prima menyadari situasi itu. Direktur Performa Tinggi Perlombaan 1 Satlak Prima Mimi Irawan mengatakan, sebenarnya keputusan menentukan frekuensi uji coba berada di PP PBVSI. Hanya, dia mengatakan bahwa sebaiknya timnas bisa mengatur efektivita­s performa mereka di tryout yang ada. ’’Kalau voli, bisa dikatakan mereka sudah bagus. Tapi, bagaimana mau banyak mengikuti tryout kalau waktu sebelum SEA Games beberapa minggu?’’ ujarnya.

Meski kecewa, kondisi tersebut dimaklumi kapten timnas putra Agung Seganti. Dia hanya berharap agar situasi terseut tidak terulang saat menghadapi Asian Games 2018. Terlebih, Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. (tif/c4/ady)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia