Jawa Pos

Jatuh Hati dengan Aura Suporter sejak SMP

Pemimpin komunitas dengan anggota semua perempuan harus pandai-pandai mengayomi anggota. Apalagi, kaum hawa lebih cerewet dan sensitif ketimbang pria. Jika terjadi konflik sesama anggota, rawan terjadi permusuhan dalam jangka lama.

-

TANTANGAN memimpin komunitas perempuan itu mulai dirasakan oleh Fransiska Ayu Mustikanin­gtyas. Saat ini dia menjabat ketua dua komunitas hobi yang digemari banyak pria. Yakni, ketua Internona Jawa Timur, pendukung Inter Milan, dan ketua Komunitas Ultrasista Gresik, suporter Persegres Gresik United.

Perempuan yang akrab disapa Siska tersebut menyatakan, komunitas kaum hawa pasti lebih egois. Anggota melampiask­an ketidakpua­san dengan menggunjin­g atau main sindir. Karena itu, dia sadar harus menyiapkan mental dan telinga yang tebal serta jiwa yang besar. ’’Jadi emaknya mereka juga. Kalau ada yang curhat, disimak dan diberi saran,” ucapnya.

Contohnya, saat salah seorang anggota curhat masalah jalinan asmara yang kandas di tengah jalan. Padahal, mereka telah bertunanga­n. ’’Saya juga belajar menjadi pemimpin perempuan yang lebih tegas dan bertanggun­g jawab,’’ katanya.

Perjalanan perempuan 22 tahun itu untuk menjadi ketua dua komunitas tersebut berawal dari dunia suporter bola. Sejak SMP, dia sudah gila bola. Dia aktif bergabung sebagai anggota Ultrasmani­a. Ke mana pun Persegres bertanding, Siska hampir selalu hadir bersama para suporter lain.

Kota-kota yang didatangin­ya adalah Kediri, Solo, Bandung, hingga Jakarta. ’’Sampai guru SMP dulu itu hafal. Kalau Siska nggak masuk sekolah, pasti lagi nonton bola di luar kota,’’ kenangnya.

Perempuan yang juga aktif dalam Komunitas Earth Hour (EH) Gresik tersebut menjelaska­n, aura suporter dalam suatu laga sepak bola yang juga membuatnya jatuh hati. Dia kerap terperanga­h kagum hingga merinding pada semangat suporter bola yang luar biasa berenergi. ’’Aku bilangnya sih ini panggilan hati. Aura suporter itu yang paling aku cari. Mereka kompak banget,’’ ucapnya.

Pada awal Mei lalu, Siska didaulat menjadi Ketua Internona Jawa Timur setelah sebelumya pada 2013 dia aktif bergabung di Interclub Indonesia (ICI) Regional Gresik. Dua tahun kemudian, terbentuk Internona Jawa Timur. Dia aktif mengikuti kopdar, gathering wilayah, maupun kegiatan nobar anggota se-Jatim.

Dua pekan setelah terpilih menjadi ketua Internona Jawa Timur, Siska didaulat menjabat ketua Ultrasista Gresik. Sebelumnya, komunitas suporter perempuan Persegres itu vakum selama tiga tahun. ’’Aku ingin sekali komunitas ini tidak sekadar kumpul-kumpul. Apalagi, ngumpulin cewek-cewek itu pasti susah. Ada yang sudah sibuk dengan anak dan suami,” ujarnya.

Agar pertemuan lebih berarti, saat kopdar tahunan, Siska berencana menyelipka­n kegiatan sosial. Yakni, baksos ke panti asuhan atau panti jompo. (*/ c20/dio)

 ??  ??
 ?? NURUL KOMARIYAH/JAWA POS ??
NURUL KOMARIYAH/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia