Jawa Pos

Palet Soft agar Terasa Lapang

Desain Scandinavi­an identik dengan palet monokrom dan sedikit warna yang popping sebagai pemanis yang menarik perhatian. Fintya Prabantari ingin sesuatu yang beda. Dia mendekoras­i kediamanny­a dengan gaya Scandinavi­an yang penuh warna.

-

WARNA- warna cerah nan segar langsung menyambut mata begitu sampai di ruang tamu rumah Fintya Prabantari di Cinere, Depok. Menurut dia, status sebagai ibu turut memengaruh­i pemilihan desain yang colorful.

’’Saya ingin anak-anak nyaman di rumah. Nah, anak kan cenderung menyukai warna,’’ jelas ibunda Aldan, 5, dan Nayya, 2, tersebut. ’’Selain itu, bisa untuk pengenalan warna. Ini lho kuning, ini biru,’’ tambah istri Endiq Yogana itu memberikan contoh. Untuk area publik dan ruang anak, Fintya membaurkan warna-warna cerah.

Permainan warna terasa kental pada furnitur dan aksesori. Ruang tamu, misalnya, terkesan sangat ceria berkat paduan bench warna kuning bermotif

chevron, taplak meja berbunga-bunga, serta cushion sofa beraneka motif. Sebagai alas, dipasangla­h karpet hijau sehingga kesannya seperti rumput sintetis (cocok betul dengan taplak berbungany­a!).

Sebuah partisi warna tosca muda memberikan aksen cantik pada latar belakang. Meski mengaplika­sikan banyak warna, ruangan tidak terkesan penuh. ’’Pilih tone warna kalem agar tetap terasa lapang,’’ tutur alumnus Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya tersebut. Selain itu, untuk menyiasati agar tidak terkesan berlebihan, dindingnya tetap berwarna putih.

Menariknya, mayoritas perabotan di rumah tersebut merupakan remake dari perabotan lama. Contohnya, sofa di ruang tamu. Aslinya, sofa itu berwarna hitam-krem. ’’ Nggak cocok dengan konsep

colorful,’’ ujar Fintya. Sofa tersebut lantas dipermak dengan cover berwarna denim. Jadilah sofa ’’ baru’’ yang kece.

Begitu pula rak televisi di ruangan sebelah yang berwarna turquoise. Sebelumnya, rak lama itu berwarna cokelat tua. Fintya cukup memolesnya dengan cat Duco, lalu ditambahka­n kaki miring ala Scandinavi­an furniture.

Dari ruang tamu, pandangan mata akan otomatis tertarik pada void dengan dinding batu bata. Fintya ternyata menggunaka­n bata tempel. Hasilnya tampak seperti bata ekspos dan menjadi

focal point tersendiri. Rumput artifisial dan beberapa tanaman hijau turut menghiasi indoor garden tersebut.

Ruang keluarga tidak kalah ceria dengan permainan warna kuning dan soft tosca. Ketika ditemui kemarin (12/7), Nayya asyik membaca buku cerita di ruangan tersebut. Salah satu bagian dinding di ruang keluarga sengaja dicat dengan warna senada sofa.

Di samping ruangan itu, terdapat kamar anak yang dibuat dengan tema hutan. Tempat tidur anak dipilih model rumah mini yang belakangan sedang

booming. Fintya menempatka­n kursi mini berwarna hijau limau dan karpet yang nyaman buat si kecil.

Bergeser ke area makan, kita bakal merasa sangat nyaman berada di ruangan yang memadukan warna hijau, oranye, dan merah. Juga, cover kursi dan bangku yang penuh motif. Perpaduan warna pada area tersebut merupakan pilihan sang suami. Warna-warna cerah itu diyakini menggugah selera makan.

’’Memang, bawaannya lapar terus kalau dekat meja makan,’’ ucap Fintya, lantas tertawa. Bagian bawah bangku makan bisa difungsika­n sebagai storage (ruang penyimpana­n).

Sementara itu, area dapur memang tergolong paling kalem bila dibandingk­an dengan ruangan-ruangan lainnya. Tetapi, aplikasi tegel kunci pada dinding dapur menjadi aksen yang menceriaka­n aktivitas memasak. (nor/c14/na)

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? CERIA: Fintya Prabantari dan si kecil Nayya di ruang keluarga yang dihiasi sofa tosca dan karpet hijau kuning. Desain Scandinavi­an yang biasanya monokrom dibuat lebih colorful oleh Fintya. Hasilnya begitu unik dan fresh.
HENDRA EKA/JAWA POS CERIA: Fintya Prabantari dan si kecil Nayya di ruang keluarga yang dihiasi sofa tosca dan karpet hijau kuning. Desain Scandinavi­an yang biasanya monokrom dibuat lebih colorful oleh Fintya. Hasilnya begitu unik dan fresh.
 ??  ?? SEDANG BOOMING: Tempat tidur di kamar anak berbentuk rumah mini. Selain mengikuti tren, tempat tidur tanpa divan juga lebih aman dan menumbuhka­n imajinasi si kecil.
SEDANG BOOMING: Tempat tidur di kamar anak berbentuk rumah mini. Selain mengikuti tren, tempat tidur tanpa divan juga lebih aman dan menumbuhka­n imajinasi si kecil.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia