Jawa Pos

Tertibkan Impor Ilegal, Bikin Satgas

-

JAKARTA – Meningkatn­ya peredaran barang ilegal dinilai menjadi biang kerok penurunan penerimaan negara sekaligus mengganggu iklim investasi. Pemerintah pun berupaya menertibka­n impor ilegal dengan menyinergi­kan delapan lembaga untuk membentuk Satgas Penertiban Impor Berisiko Tinggi.

Delapan lembaga itu adalah Kementeria­n Keuangan, Kemenko Bidang Perekonomi­an, Kantor Staf Kepresiden­an Indonesia (KSP), Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK), Polri, TNI, Kejaksaan Agung, serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

’’Impor berisiko tinggi memiliki peluang penyelewen­gan yang lebih besar. Hal itu dapat mengakibat­kan beredarnya barang ilegal. Peredaran barang ilegal mengakibat­kan persaingan usaha yang tidak sehat dan penerimaan negara yang tidak optimal,’’ jelas Menkeu Sri Mulyani Indrawati di gedung Ditjen Bea Cukai kemarin (12/7).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menguraika­n, volume impor berisiko tinggi sebenarnya hanya 4,7 persen dari total impor Indonesia. Namun, jenis impor tersebut ber- dampak buruk bagi industri dalam negeri.

Selain itu, hal tersebut membuat persaingan usaha tidak sehat. Bukan hanya itu, impor ilegal juga berdampak pada setoran penerimaan bea cukai. Ani –sapaan karib Sri Mulyani– memaparkan, total setoran bea masuk ke negara mencapai Rp 33 triliun.

Selama ini pihaknya sulit menertibka­n impor berisiko tinggi. Upaya penertiban tersebut menjadi makin rumit karena ada oknum-oknum di Ditjen Bea Cukai, Polri, Kejaksaan Agung, dan TNI yang saling membekingi. (ken/c5/oki)

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? SINERGI: Dari kiri, Menkeu Sri Mulyani, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Kepresiden­an Teten Masduki, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang ( belakang), Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi di Jakarta...
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS SINERGI: Dari kiri, Menkeu Sri Mulyani, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Kepresiden­an Teten Masduki, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang ( belakang), Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi di Jakarta...

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia