Jawa Pos

JARING-JARING RAFA

-

MESKI sesi latihan, kalau Manchester United yang melakukann­ya, aktivitas itu menuai sorotan. Apalagi, sesi latihan United tersebut dilakukan di Los Angeles, Amerika Serikat, sebagai bagian dari agenda pramusim. Alhasil, fans yang datang bukan orang sembaranga­n.

Adalah aktris top Hollywood Julia Roberts yang meluangkan kesibukann­ya untuk mendatangi lokasi latihan United di lapangan UCLA. Roberts yang juga dikenal sebagai sosok soccer mom memang punya ikatan kuat dengan United.

Musim lalu, misalnya. Pemeran Pretty Woman, Notting Hill, dan Erin Brockovich itu datang ke Old Trafford untuk menonton pertanding­an United versus West Ham. Bersama ketiga anaknya, saat itu Roberts ngobrol dengan Coleen Rooney yang merupakan istri penyerang United yang baru saja pindah ke Everton, Wayne Rooney.

Kedatangan aktris 49 tahun tersebut di UCLA lantas dimanfaatk­an gelandang United Juan Mata untuk berfoto bersama. ’’(Hal, Red) yang kamu dapatkan ketika menjalani tur di LA,’’ cuit Mata dalam akun Twitter- nya.

Roberts bukan satu-satunya pesohor Hollywood yang menjadi tamu United di LA. Pemeran Game of Thrones, Iain Glen dan Conleth Hill, serta Dwayne ’’The Rock’’ Johnson turut menyambang­i Michael Carrick dkk. (dra/c14/dns)

NEWCASTLE – Johan Cruijff, Arrigo Sacchi, Louis van Gaal, dan Marcelo Bielsa telah diakui sebagai mahaguru dalam kepelatiha­n sepak bola dunia. Dari tangan-tangan mereka, bukan hanya titel dan kebanggaan yang diperoleh, melainkan juga generasi pelatih yang tak kalah hebat.

Pep Guardiola yang saat ini melatih Manchester City, misalnya, mengangguk hormat kepada Cruijff. Carlo Ancelotti, der trainer Bayern Muenchen, menimba ilmu dari Sacchi. Jose Mourinho, pelatih Manchester United, mencontek kedisiplin­an Van Gaal. Mauricio Pochettino yang membawa Tottenham Hotspur bermain impresif dalam tiga musim terakhir juga menyebut Bielsa sebagai mentor terbaiknya.

Namun, diam-diam ada sosok lain yang sering dianggap remeh-temeh, tapi sanggup menelurkan pelatih-pelatih baru. Dia adalah Rafael Benitez. Musim ini, ada dua muridnya yang menangani dua klub di liga elite Eropa. Masing-masing adalah Mauricio Pellegrino yang melatih Southampto­n di Premier League dan Fabio Pecchia, Hellas Verona di Serie A.

Pellegrino yang musim lalu menangani Alaves (La Liga) adalah mantan anak asuh sekaligus asisten Benitez di Liverpool. Sangat menarik melihat bagaimana Pellegrino berhadapan dengan Benitez di Premier League musim ini.

Pellegrino memang baru memulai petualanga­n di kompetisi kasta teratas Inggris bersama Soton, sebutan Southampto­n. Tapi, secara kualitas skuad, Soton sedikit lebih bagus ketimbang Newcastle United asuhan Benitez. The Magpies –sebutan Newcastle– adalah klub promosi dan hingga kemarin belum melakukan aktivitas transfer masif.

Sebagaiman­a diberitaka­n Chronicle Live, Pellegrino mencontoh banyak hal dalam diri Be nitez. ” Mendamping­inya adalah masa-masa penting dalam karir saya. Banyak hal yang saya pelajari dari Rafa (panggilan akrab Benitez),” kata pria yang juga menjadi asisten Benitez di Inter Milan tersebut.

Di mata Pellegrino, detail manajemen kepelatiha­nnya saat ini terserap selama menjadi murid Benitez. Juga, cara memotivasi pemain untuk mengeluark­an kemampuan maksimal. ”Rafa sangat brilian melakukan pendekatan secara psikologis kepada pemain. Dia membuat semua instruksin­ya menjadi terang benderang dalam otak pemain,” jelas Pellegrino yang mengawali karir kepelatiha­n bersama Valencia lima tahun lalu. Menurut dalam membentuk karakter pemainnya, Benitez adalah pelatih yang mengusung 80 persen pola latihan dengan bola, sedangkan sisanya materi Preferensi taktik yang digunakan Benitez, se perti dikutip

adalah 4- 2- 3- 1 atau 3-5-2. Pelatih kelahiran Madrid 57 tahun lalu itu pun menaruh fokus dalam pertahanan.

”Prioritas pertama adalah melakukan improvisas­i taktik bertahan. Sebab, hal tersebut lebih rumit dibanding menyerang dan memperhati­kan pertahanan ini penting untuk meraih kesuksesan,” ungkap Benitez. ”Hal terpenting bagi saya, (pemain, Red) harus terorganis­asi. Saya bekerja mengutak-atik pola permainan berdasar statistik, serangan balik, maupun set play,” ucapnya.

Mantan kapten Liverpool Steven Gerrard menambahka­n, Benitez adalah sosok yang tergila-gila akan detail di semua pertanding­an. Karena itu, Benitez selalu mendokumen­tasikan laga maupun latihan anak asuhnya.

Namun, setiap pelatih memiliki Nah, Benitez adalah pelatih yang menolakeno­lak mengistime­wakanan pemain bintang dalam alam timnya. Konsekuens­inya,uensinya, ego pemain bintang sering berlawanan­lawanan dengannya.a. Contohnya saat dia menangani Real Madrid. ( dra/c23/dns) 3/dns)

 ??  ?? allenatore Stats, Managing Madrid, fitness. Newcastle handicap.
allenatore Stats, Managing Madrid, fitness. Newcastle handicap.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia