Laskar Mataram Panaskan Puncak
BANTUL – Persaingan di grup 5 Liga 2 benarbenar panas. Persebaya Surabaya memang masih bertengger di pucuk klasemen. Namun, Green Force –julukan Persebaya– tidak sendiri. Ada PSIM Jogjakarta yang menempel ketat dengan perolehan poin yang sama (11). Laskar Mataram –julukan PSM– melesat ke peringkat kedua setelah mengalahkan Persepam Madura Utama 1-0 di Stadion Sultan Agung, Bantul, kemarin. Gol kemenangan tuan rumah lahir dari sundulan penyerang Krisna Adi pada menit ke-54. Meski mengoleksi poin sama dengan Persebaya, PSIM kalah selisih gol. Kemenangan PSIM harus dibayar mahal dengan cederanya kiper Tito Rama. Dia berbenturan dengan pemain lawan. Alhasil, Tito harus ditandu ke luar lapangan dan digantikan oleh kiper gaek Ony Kurniawan.
’’Bila dilihat dari posisi lutut yang dibalut, sepertinya cedera Tito agak parah. Namun, masih akan dicek lagi untuk mengetahui seberapa parah cederanya,’’ kata pelatih PSIM Jogja Erwan Hendarwanto setelah laga berakhir.
Erwan puas dengan tiga angka yang diraih pasukannya. Namun, ada sejumlah catatan terkait dengan masih banyaknya peluang yang terbuang. Menurut Erwan, cara bermain PSIM masih lebih baik saat menghadapi tuan rumah PSBI Blitar di Stadion Panataran akhir pekan lalu. Saat itu PSIM membawa pulang satu angka setelah menahan PSBI 1-1.
Nah, saat menjamu Persepam, Erwan mengakui bahwa PSM lebih banyak ditekan di awal babak pertama. Permainan melebar dengan formasi 4-3-3 yang diterapkan pelatih Persepam Rudy Keeltjes beberapa kali menyulitkan barisan pertahanan tuan rumah. Sepanjang 20 menit babak pertama, Laskar Mataram berada di bawah tekanan.
Keeltjes mengakui performa timnya kedodoran setelah turun minum. ’’Babak pertama kami coba redam permainan anak-anak PSIM. Namun, ternyata di babak kedua justru kami kelelahan fisik,’’ kata pemain Persebaya era ’70-an itu. (io/JPG/c19/ca)