Loncat Indah Batal TC di Tiongkok
Kurang Dana, Pindah ke Bandung
JAKARTA – Tim loncat indah Indonesia harus mengubur sementara impian menimba ilmu di Tiongkok. Sebab, Della Dinarsari dkk tidak memiliki dana yang cukup untuk belajar ke sana. Kondisi itu memaksa tim pelatih merombak kembali program latihan mereka.
Sejatinya sebelas atlet loncat indah dijadwalkan menjalani tryout intensif di Tiongkok selama 45 hari, terhitung sejak akhir bulan lalu. Tiongkok dipilih karena memiliki fasilitas lengkap serta atlet-atlet kelas dunia.
Pelatih loncat indah Ronaldy Herbintoro mengatakan, saat ini pihaknya berupaya mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut. Sebab, loncat indah ditargetkan memboyong dua emas di SEA Games Malaysia.
’’Kami juga belum mendapat kepastian apakah bisa melanjutkan TC di Tiongkok atau tidak. Masalah ini membebani kami karena loncat indah sangat membutuhkan tryout intensif di Tiongkok,’’ ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (12/7).
Untuk itu, Robin –panggilan Ronaldy– pun berencana mengalihkan latihan ke kolam renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada hari ini. Pilihan tersebut datang dari inisiatif tim pelatih dan didukung PB PRSI.
Sebenarnya, kata Robin, fasilitas loncat indah di UPI belum memenuhi standar. Hanya, Robin mempertimbangkan kesiapan atletnya yang sudah memasuki fase finishing dengan pemantapan latihan teknik basah.
’’Sebenarnya kami merancang program latihan sejak lama. Dengan adanya masalah ini, mau tidak mau kami harus sedikit improvisasi. Penyusutan atlet pun mungkin akan dimundurkan,’’ katanya. Nanti tim loncat indah hanya diperkuat 8 atlet.
Di Bandung, Robin bakal melanjutkan program latihan yang berfokus kepada pematangan nomor sinkronisasi. Saat ini tim loncat indah sudah diperkuat Della Dinarsari/ Linar Betiliana. Robin pun akan mencari pasangan pelapis dua atlet tersebut.
Sementara itu, Kabidbinpres PB PRSI Wisnu Wardhana mengatakan bahwa loncat indah memang menjadi cabor alternatif peraih medali selain cabor renang. PB PRSI juga sedang berusaha mencarikan jalan keluar atas permasalahan tersebut.
’’PB PRSI membawahkan empat cabor akuatik, yaitu renang, loncat indah, polo air, dan renang indah. Biaya yang diperlukan untuk menalangi pasti besar. Apalagi, ada beberapa cabor yang menggunakan jasa pelatih asing,’’ ungkapnya. (tif/c4/tom)