Jawa Pos

Duh, Layanan Online Mandek

Urus Paspor di Kantor Imigrasi Harus Manual

-

SURABAYA – Pengurusan paspor kini butuh waktu dan energi lebih. Sebab, layanan online yang biasanya jadi andalan kantor imigrasi untuk sementara dihentikan. Alasannya, jaringan internet untuk layanan tersebut tengah terganggu.

Saat ini permohonan paspor hanya bisa dilayani dengan sistem manual. Pemohon harus datang sendiri, mengisi formulir, pengecekan berkas, lalu wawancara dan pengambila­n gambar.

Pengurusan sistem manual sering membuat pemohon kesal. Setiap hari kantor imigrasi hanya mampu melayani sekitar 400 pemohon. Agar bisa masuk kuota itu, pemohon harus berebut nomor antrean. Nomor antrean didapat dengan membubuhka­n sidik jari di kantor imigrasi. Permasalah­annya, banyak pemohon yang takut tidak kebagian nomor antrean. Mereka membubuhka­n sidik jari sejak dini hari. Akibatnya, banyak yang tidak masuk kuota meski datang ke kantor imigrasi pukul 05.00.

Padahal, saat sistem online masih aktif, pemohon tinggal mengisi data diri melalui internet. Bukti yang muncul lantas dibawa ke kantor imigrasi. Selanjutny­a, bukti tersebut ditunjukka­n ke petugas sambil membawa persyarata­n yang ditentukan. Berkas beres, pemohon bisa langsung melakukan wawancara dan foto. Kini pemohon tidak bisa lagi memanfaatk­an fasilitas tersebut.

Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya di Sidoarjo Agus Widjaja meminta masyarakat untuk memahami permasalah­an tersebut. Permasalah­an teknis itu terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. ’’Kami tidak bisa berbuat banyak,’’ katanya pasrah.

Langkah yang bisa diterapkan imigrasi saat ini memaksimal­kan layanan manual. Bukan hanya di kantor imigrasi, layanan di imigrasi corner pun dimaksimal­kan. Tujuannya, permohonan masya- rakat bisa terlayani dengan baik. ’’Hanya langkah itu yang bisa kami lakukan,’’ ungkap pria yang akrab disapa Awi tersebut.

Pria asal Pasuruan itu menyadari bahwa layanan berbasis IT ( informatio­n technology) sangat dibutuhkan. Imigrasi sudah lama menerapkan layanan tersebut. Sistemnya lebih cepat dan ringkas. Namun, risiko terjadinya gangguan juga sangat besar. Pemulihann­ya pun membutuhka­n waktu. ’’Karena itu, kami mohon masyarakat bisa memaklumi keadaan ini,’’ ucapnya.

Dia enggan menjelaska­n gangguan seperti apa yang dialami sistem tersebut. Awi hanya menegaskan, permasalah­an itu sedang ditangani di tingkat pusat. Pihaknya hanya menjalanka­n sistem yang ada. ’’Permasalah­an lain, kami tidak tahu,’’ jelasnya.

Gangguan pengurusan paspor yang disebabkan jaringan online bukan kali pertama. Pada awal 2017 layanan paspor sering terganggu karena server ngadat. Akibatnya, pencetakan paspor sering terlambat. Bahkan, layanan tidak jarang dihentikan di tengah jalan sambil menunggu server tersebut normal. Setelah server normal, giliran aplikasi online yang mengalami gangguan. (riq/c15/oni)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia