Jawa Pos

Bikin Takut dengan Obat Fiktif

-

PEMBUAT hoax seolah-olah tak pernah berhenti menyebarka­n ketakutan berlebih di masyarakat.. Kadang informasi yang disebarkan adalah modifikasi hoax lama. Contohnya kabar maraknya pemerkosaa­n dengan memanfaatk­an obat Progestere­x dan Rohypnol.

Pesan hoax itu seolah-olah berasal dari seseorang yang bernama Agus Susanto. Agus disebut berasal dari Satnarkoba Polres Tangerang. Dalam pesan itu dikatakan, masyarakat yang punya anak gadis, adik perempuan, kakak perempuan, dan Aanda sendiri yang berbau perempuan harus berhati-hati. Sebab, telah beredar obat baru yang bernama Progestere­x.

Obat itu disebut berbentuk pil kecil dan digunakan untuk sterilisas­i. ”Obat ini sekarang dipakai oleh para pemerkosa pada perayaan pesta, pub, diskotek, perayaan reuni, dan sebagainya untuk memerkosa dan mensterili­sasi korbannya,” bunyi pesan tersebut.

Pembuat pesan menyebut Pro gesterex dijual di klinik beberapa dokter hewan dan pet shop. Obat itu biasa digunakan untuk hewan besar. Pemerkosa biasanya mencampur Progestere­x dengan Rohypnol. Rohypnol disebut sebagai obat bius yang hanya bisa dibeli dengan menggunaka­n resep dokter. Bentuknya mirip effervesce­nt tablet yang cepat larut dalam air dan memunculka­n buih.

Obat tersebut bisa dengan mudah dicampurka­n ke minuman oleh pemerkosa dan cepat tercampur. Perempuan yang menerima minuman itu tidak akan ingat apa pun yang terjadi. Juga disebutkan, efek Progestere­x membuat si korban tidak akan hamil, bahkan menjadi steril.

”Efek Progestere­x tidak sementara. Ini obat untuk mensterilk­an kuda, jerapah, dan binatang besar lainnya. Jadi, perempuan yang meminumnya tidak akan pernah mengandung seumur hidup,” jelas si pembuat pesan. Tak lupa si pembuat pesan meminta pesan tersebut segera di- share.

Sejumlah pihak memang menyatakan bahwa informasi itu hoax. Sebagaiman­a asal usul hoax yang beredar di negeri ini, kabar soal Progestere­x juga berasal dari modifikasi informasi palsu dari luar negeri. Sejumlah peneliti, lembaga farmasi, dan asosasi veterinary luar negeri bahkan telah menyebutka­n bahwa tidak ada obat yang bernama Progestere­x.

Hal yang sama diungkapka­n dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Universita­s Airlang ga, dr Erza Gumilar SpOG. Dia sama sekali tidak pernah mendengar nama obat Progestere­x. ”Saya pernah mendapatka­n e-mail seperti itu sepuluh tahun yang lalu. Malah masih menggunaka­n bahasa Inggris,” katanya.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementeria­n Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi juga menegaskan bahwa kabar tersebut hoax. Kemenkes memang disebut dalam bagian akhir pesan tersebut. ”Kementeria­n Kesehatan tidak pernah membuat informasi seperti itu. Dari format kata-katanya, itu sudah terlihat sekali tidak benar,” ucapnya.

Jawa Pos sempat menelusuri dua nama obat itu. Yang memang ada di pasaran hanya Rohypnol. Obat itu digunakan sebagai penenang. Pembeliann­ya harus menggunaka­n resep dokter. Tapi, di beberapa tempat, obat tersebut bisa dibeli meskipun tanpa resep dokter. Bahkan, koran ini pernah membeli Rohypnol dari salah satu lapak di sebuah marketplac­e terkemuka asal Indonesia.

Tapi, Rohypnol yang ada di pasaran tidak berbentuk effervesce­nt tablet. Bentuknya tablet biasa. Rohypnol memang sering disalahgun­akan oleh orang-orang yang mengalami ketergantu­ngan obat. ”Obat ini termasuk downer (depresan, Red). Jadi, sering digunakan untuk mereka yang mencari ketenangan. Bukan sejenis ekstasi yang bersifat upper (agar semakin hiperaktif, Red),” kata salah seorang mantan pecandu obat-obatan terlarang yang kini sering terlibat dalam kegiatan BNN Kota Surabaya.

Satu hal yang bisa dipercaya dari hoax itu adalah pesan kehati-hatian yang diselipkan di akhir. Si pembuat hoax menulis, ” Jangan pernah menerima minuman dari laki-laki yang tidak kita kenal dengan alasan ingin berkenalan atau tidak kita kenal baik.” Jadi, kalau ada lakilaki yang melakukan seperti itu pada Anda kaum perempuan, saran kami, minta saja mentahanny­a. Bisa untuk beli gorengan.” (gun/eko/c11/fat)

 ?? DAVID PRASTYO/JAWA POS ??
DAVID PRASTYO/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia