Jawa Pos

Vaksin MR Habiskan Rp 740 M

Mulai Bulan Depan di Jawa

-

JAKARTA – Program pemberian vaksin measles rubella (MR) tahap pertama rencananya dilakukan bulan depan. Dalam dua bulan pemberian vaksin MR, diperkirak­an dana yang dihabiskan Rp 740 miliar.

Pada awal tahun ini, Kementeria­n Kesehatan telah mengumumka­n ada tambahan tiga vaksinasi dasar. Yakni vaksin MR, pneumokoku­s, dan human papillomav­irus (HPV). Yang pertama dilakukan adalah MR.

Vaksin MR diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan di Pulau Jawa pada Agus- tus–September. Setelah itu baru diberikan di semua provinsi di luar Jawa. Pelaksanaa­n vaksin MR menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Nah, setelah pemberian fase pertama rampung, selanjutny­a imunisasi tersebut rutin untuk anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas I SD. Vaksin tersebut akan menggantik­an vaksin campak.

Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Kementeria­n Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi menyatakan, pemberian vaksin tahap pertama bisa mencakup 53 persen dari seluruh sasaran nasional. Sisanya adalah anak-anak di luar Jawa.

”Untuk tahap pertama dianggarka­n Rp 740 miliar,” kata Jane. Dana tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (ABPN) Rp 399 miliar. Sisanya ditanggung The Global Alliance for Vaccines and Immunizati­on (GAVI). Setelah tahun ini selesai di Jawa, tahun depan program diharapkan bisa mencakup seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendali­an Penyakit Kementeria­n Kesehatan H.M. Subuh menuturkan, imunisasi melindungi anak-anak dari beberapa penyakit yang dapat mengakibat­kan kecacatan hingga kematian. Karena itu, dia mendorong orang tua menjamin kesehatan anaknya. Menurut Subuh, imunisasi tidak membutuhka­n biaya besar, bahkan di posyandu bisa diperoleh secara gratis.

Anggaran yang cukup besar untuk imunisasi, menurut dia, tidak menjadi soal. ”Besarnya dana yang dikeluarka­n pemerintah untuk imunisasi merupakan tindakan pencegahan. Jauh lebih murah apabila dibandingk­an dengan kerugian pada anak yang terserang penyakit karena tidak mendapatka­n imunisasi,” tuturnya. (lyn/c19/oki)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia