Beragamnya Suguhan Budaya Delapan Negara
SURABAYA – Warga Surabaya baru saja mendapatkan sajian seni budaya yang menarik kemarin (16/7). Di Monumen Bambu Runcing warga bisa menyaksikan beragam jenis tari, musik, hingga akrobat yang berasal dari delapan negara. Itulah sajian Cross Culture International Folk Art Festival 2017.
Berangkat dari Taman Bungkul, terlihat barisan bule cantik mengenakan pakaian tradisional masingmasing negara. Dengan menaiki becak, mereka diarak menuju Jalan Panglima Sudirman.
Di sekitar Monumen Bambu Runcing itulah, warga bisa menyaksikan beragam sajian ciamik. Yang pertama maju ke jalan adalah delegasi Slovakia. Mereka menampilkan folk dance (tarian rakyat) yang biasa disebut Kostelecké Cardáse.
Meski matahari saat itu mulai menyengat, muda-mudi dari Eropa Tengah tersebut tetap bersemangat
Mereka menari be r pasangpasangan. Sesekali terdengar jeritan dari para penari perempuan. ”Ya, itu memang kebiasaan rakyat Slovakia. Menunjukkan kalau kami sedang senang saat menari,” ujar Barbora, salah seorang penari.
Penampilan itu disusul oleh negara Eropa lain. Kali ini Lituania. Koreografi tariannya menunjukkan kebersamaan. Penarinya bergandengan, lantas membentuk lingkaran. Rusia juga tidak mau kalah ketika menampilkan tarian tradisional Plyasovaya.
Bukan hanya itu. Kejutan juga datang dari penampilan delegasi Tiongkok. Luo Li Jiao, asal Guangzhou, membuat pengunjung berdecak kagum. Dia memanfaat- kan galah untuk melakukan hand stand sambil menekuk badan.
Liukan Li Jiao sontak membuat penonton tegang. Sebab, dia sempat terlihat tidak seimbang meski tidak jatuh. ”Memang tadi sempat tidak seimbang karena jalannya tidak rata. Tapi, untuk penampilan ke depan, tidak akan ada kesalahan lagi,” ujar anggota Guangzhou International Sister City Art Troupe yang masih berusia 16 tahun itu.
Parade tersebut akhirnya dipungkasi oleh penampilan Les Grandes Personnes asal Prancis. Aksi kocak boneka raksasa setinggi 3,5 meter itu sengaja dihadirkan oleh Institut Francais Indonesia ( IFI) untuk ikut meramaikan parade tersebut. ”Saya senang sekali bisa ke Surabaya setelah tampil di Jakarta dan Bali. Kami ingin mengenalkan kepada Indonesia seni kami sekaligus promosi Prancis sebagai tuan rumah Olimpiade 2024,” ujar pemeran boneka yang juga pemain anggar Caroline Brillon.
Dalam kesempatan kemarin, Wali Kota Tri Rismaharini mengundang seniman daerah untuk tampil menghibur peserta asing. Misalnya, tari Megunja’ yang dibawakan seniman Aceh. Juga tari Galundra yang didatangkan langsung dari Bogor, Jawa Barat.
Penampilan para seniman itu mampu mencairkan suasana. Sampai-sampai penampil dari Bali mengajak Risma untuk menari bersama. Risma pun menuruti permintaan penari dan ikut tampil. ”Aku kan dulu memang pernah menari Bali,” ujar Risma saat ditanya media setelah acara. (bil/c6/git)