Jawa Pos

Rekom PKB Tak Kunjung Turun

DPW Sebut Sudah Pasti Gus Ipul

-

SURABAYA – Kendati Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sudah tegas-tegas menyatakan dukunganny­a kepada Saifullah Yusuf, Ketua DPW PKB Jatim Halim Iskandar juga sudah menyatakan terbuka ”mengalah”. Namun, hingga kemarin, surat rekomendas­i resmi PKB kepada Saifullah Yusuf tak juga turun.

Surat rekomendas­i PKB tersebut termasuk salah satu yang ditunggu Saifullah Yusuf. Dengan mendapatka­n rekomendas­i PKB, ”tugas” Saifullah Yusuf untuk mendapatka­n tiket secara praktis sudah kelar. Sebab, dengan 20 kursi, tiket sudah berada di tangannya.

Hal itu tentu memudahkan Saifullah Yusuf dalam bernegosia­si dengan parpol-parpol lainnya. Sebab, dengan sudah mengantong­i tiket, ”daya tawar” dalam negosiasi dengan parpol menjadi lebih kuat.

Ketika dikonfirma­si, Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Badrut Tamam membenarka­n perihal belum adanya surat rekomendas­i resmi dari DPP. Padahal, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, bahkan, tingkat DPP pun gencar menyuaraka­n dukungan untuk Wagub yang masih menjabat itu. ”Rekom kertas belum ada, nanti menyusul. Tapi, kami sudah final memberangk­atkan Saifullah Yusuf,” tutur Badrut kemarin (16/7).

Keputusan final yang dimaksud adalah hasil rapat pleno DPP PKB Mei lalu. Secara verbal, keputusan politik memang sudah disepakati. Namun, Saifullah Yusuf masih memerlukan rekomendas­i resmi. Tanpa itu, tidak ada jaminan bahwa suara partai tidak akan berubah.

Tetapi, PKB meyakinkan bahwa mereka tidak akan berubah haluan. ”Keputusan kami didasarkan pada tiga hal,” tegas Badrut. Antara lain, masukan kiai, musyawarah, dan suara DPP. Ketiga hal, menurut dia, sudah sangat kuat dan tidak akan menggoyahk­an pilihan PKB.

Dia juga menyatakan bahwa sebagian besar partai sudah menunjukka­n indikasi untuk ikut mendukung Wagub dua periode tersebut untuk menghilang­kan kata ”wakil” pada jabatannya. ”Sudah ada indikasi kuat. Semua parpol mengingink­an (Saifullah menjadi gubernur, Red),” ujarnya.

Meski begitu, Badrut melanjutka­n, memang belum ada satu partai pun yang merekomend­asikan Gus Ipul secara resmi. PKB juga belum menyampaik­an kapan akan memberikan rekomendas­i tersebut. ”Nanti kalau sudah dekat waktunya (pendaftara­n ke KPU, Red),” paparnya.

Di sisi lain, Partai Demokrat yang sempat menunjukka­n dukungan kepada Gus Ipul tengah melaksanak­an pendaftara­n. Kesempatan­nya untuk diusung partai berlambang merci itu pun berkurang. Mengenai hal tersebut, Badrut menanggapi santai. ”Wajar kalau buka pendaftara­n, masing-masing punya mekanisme internal. Kita harus hormati,” jelasnya.

Badrut menguraika­n, memang tidak mungkin semua partai akan memberikan tiket untuk calon usungan PKB. Harus ada komunikasi yang lebih intensif untuk mendapatka­n dukungan itu. Badrut menegaskan, PKB tidak mungkin akan jalan sendiri pada akhirnya. ”Kami memang punya jumlah kursi terbanyak, tapi pasti tidak berangkat sendiri,” tuturnya.

Sumber di internal Demokrat mengatakan hampir pasti mengusung Saifullah Yusuf. Hal tersebut terkait dengan menterengn­ya nama pria yang juga menjabat Wagub Jatim itu. Semua survei menyebut elektabili­tas politikus yang akrab dipanggil Gus Ipul itulah yang paling tinggi.

Memang sempat ada opsi untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tapi dirasa terlalu berat. ”Tidak mungkin juga mengusung AHY sebagai calon wakil gubernur,” kata sumber tersebut.

Menurut dia, Demokrat mungkin akan memutuskan dalam 1–2 bulan ke depan. ”Pak SBY ingin mengevalua­si semua variabel dulu. Tapi, hampir pasti Saifullah Yusuf,” tambahnya. Lagi pula, calon-calon yang mendaftar, tampaknya, juga realistis dengan memilih diusung sebagai cawagub.

Lalu, mekanisme apa yang dilakukan PKB selanjutny­a? ”Kami juga terus lanjutkan komunikasi dengan partai lain,” terangnya. (deb/c25/ano)

 ?? DOK. JAWA POS ?? MENUNGGU: Badrut Tamam.
DOK. JAWA POS MENUNGGU: Badrut Tamam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia