Jawa Pos

Pintar Menyampaik­an Materi

Sejak TK Raihan dan Rafie akrab dengan kegiatan yang berhadapan langsung dengan banyak orang. Sang bunda, Shanty Octavia Utami, melihat potensi kedua putranya untuk menjadi seorang pembicara yang baik. Kemampuan itu pun semakin diasah.

-

’’PERKENALKA­N nama saya Raihan Alif Sanjaya. Hari ini saya akan menjelaska­n manfaat tanaman okra,’’ sapa Raihan mengawali presentasi. Tangan kanannya memegang okra hijau segar. Di tangan kirinya ada okra yang masih berbentuk tumbuhan kecil, belum keluar buahnya.

Tidak jauh dari tempatnya berdiri, ada Rafie Avicena Sanjaya yang mengoperas­ikan laptop berukuran 14 inci. Adik Raihan itu memindahka­n slide presentasi sesuai dengan materi yang dibawakan kakaknya. Keduanya tampak kompak sehingga latihan presentasi tersebut berjalan lancar.

Raihan dan Rafie tengah mempersiap­kan materi presentasi yang baru. Yakni, mengenalka­n manfaat tanaman okra kepada masyarakat. Presentasi itu merupakan permintaan dari Dinas Pertanian Surabaya. ’’Tanaman okra ini banyak mengandung vitamin dan bagus dikonsumsi penderita diabetes,’’ ujar siswa kelas IV SD Al Azhar 11 itu.

Shanty Octavia Utami merupakan kader lingkungan di Kelurahan Simomulyo. Setiap ada penyuluhan ke warga, dia selalu membawa Raihan dan Rafie. Tugas presentasi pun dilimpahka­n ke mereka yang mengikuti pelatihan presenter sejak TK.

Presentasi tentang okra tersebut rencananya disosialis­asikan kepada warga di Kelurahan Simomulyo. Sebelumnya, Raihan mendapatka­n materi dan bibit tanaman dari dinas pertanian. Setelah presentasi, dia akan membagikan bibit kepada warga.

Agar bisa menyampaik­an materi dengan baik, Raihan ikut mencari tahu informasi seputar tanaman tersebut. Dia biasanya bertanya kepada sang bunda atau mencari tahu di internet. Dengan begitu, dia bisa menjawab ketika ada pertanyaan.

Berdasar pengalaman, pertanyaan yang diajukan penonton tidak jauh beda dengan yang ditanyakan kepada ibunya di rumah. Misalnya, kenapa tanamannya berbulu?, bagaimana cara mengolahny­a?, bisa dimakan atau tidak?, dan macam-macam lainnya.

Meski demikian, tidak jarang bocah kelahiran 28 Juni 2008 itu merasa grogi sebelum naik ke atas panggung. Kadang, dia juga lupa dengan materi yang akan disampaika­n. Kalau sudah begitu, sang bunda harus membuatnya tenang. Kemudian, dia membuka kembali materi yang akan disampaika­n. ’’ Tapi, kalau sudah naik ke panggung sudah lega,’’ kata putra sulung pasangan Shanty dan Muswijaya Kurniawan Kahar tersebut.

Karena sering melakukan presentasi dan penyuluhan, Raihan pun kerap menguasai materi pelajaran yang sebenarnya belum diajarkan di sekolah. Ketika disampaika­n guru, dia sudah tahu duluan. Bahkan ikut membantu teman-temannya yang belum paham.

Keputusan Shanty mengajari anak-anaknya berbicara di depan umum bukan tanpa sebab. Keputuasn itu merupakan hasil pengamatan­nya ketika Raihan masih kecil. Banyak orang yang menyadari bahwa Raihan suka bercerita. Setiap selesai baca buku atau melihat sesuatu, dia selalu bercerita ke orang tua dan teman-temannya. Dia fasih membaca sejak TK.

Pernah suatu ketika Raihan membaca buku tentang gerhana matahari. Setelah selesai membaca, dia bercerita ke temannya. Dari situ, Shanty jadi mengerti bahwa anak-anak lebih mudah memahami materi yang disampaika­n teman sebayanya.

Selain menjadi kader penyuluhan, Raihan sering mengikuti pemilihan dai cilik. Karena itu, dia belajar menghafal ayat-ayat Alquran dan hadis. Untuk ayat yang cukup panjang, dia biasanya butuh waktu seminggu. Kalau pendek, dalam waktu satu atau dua hari saja dia sudah hafal. ’’Kalau dilagukan bisa lebih cepat lagi, hitungan jam sudah hafal dia,’’ kata Shanty.

Karena kemampuann­ya itu, Raihan langganan jadi presenter tim Robotika di sekolahnya. Ketika ada lomba, dia yang bertugas melakukan presentasi. ’’Sekarang PR-nya belajar presentasi pakai bahasa Inggris yang dia belum bisa,’’ papar sang bunda. (ant/c15/jan)

 ?? GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS - FOTO: ARYA DITHYA/JAWA POS ??
GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS - FOTO: ARYA DITHYA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia