Menghafalkan dengan Mendengar
RAFIE Avicena Sanjaya baru kelas II SD. Tetapi, dia berani tampil di atas panggung. Sejak kecil, dia sudah sering membantu sang kakak, Raihan, melakukan presentasi. Dari situ, dia belajar caranya berhadapan dengan penonton.
Untuk metode menghafal materi presentasi, Rafie mempunyai cara sendiri. Dia tidak menerima kertas berisi materi, lalu menghafalkannya. Kalau dilakukan dengan cara itu, sudah pasti dia kesulitan. Rafie lebih suka mendengar. ’’ Dia termasuk auditori,’’ ujar Shanty Octavia Utami, bunda Rafie.
Biasanya, sang kakak yang berperan membantu adiknya untuk segera hafal. Dengan sabar, Raihan membacakan materi yang harus dihafal adiknya. Sementara itu, Rafie mendengarkan materi yang disampaikan kakaknya. Dia justru lebih mudah paham dengan cara tersebut.
Rafie juga termasuk anak yang aktif. Bahkan, ketika di atas panggung pun, dia tidak bisa diam. Karena itu, Rafie belum bisa sering dilepas sendirian. Biasanya, dia tampil bersama sang kakak atau menjadi operator presentasinya Raihan. ’’Aku suka main komputer,’’ tutur bocah 7 tahun tersebut.
Untuk menyalurkan kelebihannya itu, Rafie juga belajar menggebuk drum. Hal tersebut dilakukan agar kemampuan kinestetiknya tersalurkan. Pelanpelan dia belajar menjadi presenter seperti kakaknya.
Bunda Shanty menyatakan, kemampuan berbicara di depan umum sengaja diajarkan ke anakanaknya sejak dini. Harapannya, mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Sebab, kemampuan berbicara itu akan terpakai hingga mereka dewasa. ’’Misalnya, saat interview kerja kan juga harus berani ngomong,’’ ucapnya. (ant/c20/jan)