Prioritaskan 3C, Pertahankan Tim Antibandit
AKBP Leonard M. Sinambela, Kasatreskrim Baru Polrestabes Surabaya
KASATRESKRIM Polrestabes Surabaya berganti. Mulai hari ini (17/7), AKBP Leonard Sinambela menggantikan AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga sebagai panglima perang terhadap kejahatan jalanan di metropolis.
Itu bukan yang pertama bagi Leonard bertugas di Polrestabes Surabaya. Pada 2012–2015, pria asal Medan, Sumatera Utara, itu menjabat Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya.
Sebagai Kasatreskrim baru, apa hal pertama yang akan Anda lakukan?
Tentu saja sebagai pejabat baru, saya akan melakukan penyesuaian dengan anggota yang bertugas saat ini. Saya lebih mengedepankan tugas kelompok dengan baik dan benar dalam menjalankan tugas kami sebagai penegak hukum di kota ini. Apa yang akan menjadi atensi Anda? Saya akan memprioritaskan pembasmian kejahatan jalanan di kota ini. Di Surabaya, memang masih tinggi tren kejahatan jalanannya. Tapi, Surabaya tidak berarti menjadi kota paling rawan. Ini merupakan masalah yang selalu ada di kota-kota besar pada umumnya. Kenapa kejahatan jalanan?
Kejahatan jalanan merupakan kejahatan yang langsung memberikan efek kepada publik secara masif. Misalnya, 3C (curas, curat, dan curanmor). Itu memang harus menjadi prioritas. Meski terdengar sepele, kasus tersebut cukup meresahkan. Ini memang bagian dari dinamika kota besar. Apalagi jika melihat indeksnya, memang kejahatan jalanan yang selalu mendominasi. Seperti apa teknik pemberantasannya? Tentu dengan kerja sama tim yang baik. Saya akan terus berkoordinasi dengan anggota saya untuk mencapai tujuan utama. Yakni, keamanan Kota Surabaya.
Bagaimana dengan terobosan tim antibandit bentukan Kasatreskrim sebelumnya?
Saya akan tetap mempertahankan tim antibandit. Menurut saya, keberadaan mereka masih relevan dengan pembasmian kejahatan jalanan. Kami tidak perlu meninggalkan terobosanterobosan pejabat lama jika memang itu bermanfaat.
Sosok AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga di mata Anda?
Bang Shinto merupakan pemimpin yang berkarakter. Sudah cukup lama kami mengetahui satu sama lain. Dia merupakan senior, satu tahun di atas saya di Akademi Kepolisian (Akpol). Bang Shinto memiliki banyak sekali prestasi.
Bagaimana dengan kasus-kasus yang belum terselesaikan?
Saya akan berusaha melakukan kiatkiat. Dengan begitu, semua kasus yang menjadi pekerjaan rumah kami cepat terselesaikan. Setidaknya, kasus tersebut akan kami dorong sehingga tidak menjadi kasus yang statis. Ituitu saja. Baik kejahatan jalanan maupun kejahatan konvensional sekali pun. ( bin/c23/fal)