Jawa Pos

Program Usai, Pembinaan Terus Berlanjut

Di lingkungan kampus, program pengabdian masyarakat yang paling riil adalah kuliah kerja nyata (KKN). Mahasiswa berpartisi­pasi dalam membangun desa. Kehidupan warga desa pun menjadi lebih baik dengan inovasi yang dibuat mahasiswa.

-

SETIAP kampus memiliki program KKN yang berbeda. Sebab, tujuan yang ingin dicapai bisa jadi berbeda. Di Universita­s Muhammadiy­ah Sidoarjo (Umsida), terdapat beragam jenis KKN. Yakni, Pos Pemberdaya­an Keluarga (Posdaya), Pencerahan, Terpadu, dan Internasio­nal. Seluruhnya memiliki tujuan yang tak sama.

Kasi Pengabdian Masyarakat Umsida Isna Fitria Agustina menyatakan, pelaksanaa­n KKN dibagi menjadi dua periode, yaitu Januari–Februari serta Agustus–September. Pembagian itu berkaitan dengan seleksi peserta KKN. ’’Setiap peserta KKN memiliki kriteriany­a masing-masing,” ujarnya.

Dia mencontohk­an KKN Internasio­nal. Mahasiswa yang mengikuti program tersebut harus lancar berbahasa Inggris. Sementara itu, peserta KKN Posdaya sebaiknya memiliki berbagai pengalaman organisasi. ’’KKN Posdaya kan lebih spesifik. Targetnya jelas. Jadi, butuh yang kapabilita­snya sesuai,” papar perempuan yang bertanggun­g jawab atas pelaksanaa­n KKN Umsida sejak 2010 itu.

Dari keempat jenis KKN, lanjut Isna, banyak yang bisa dibilang sukses. Tidak hanya memenuhi target, tapi juga menghadirk­an perubahan nyata yang bisa dirasakan masyarakat. Kuncinya, antara lain, pembuatan program dengan unsur edukasi, perbaikan sistem masyarakat, dan pengenalan potensi tradisi di masing-masing wilayah KKN. ’’Faktor lainnya adalah pembinaan yang berkelanju­tan setelah KKN berakhir,’’ terangnya

Pembinaan tersebut diawasi langsung oleh Lembaga Penjaminan Mutu Umsida. Isna lantas menyebutka­n tiga contoh pemberdaya­an masyarakat yang dinilai di atas rata-rata. Misalnya, KKN Posdaya di Dusun Kalialo, Desa Kupang, Jabon. ’’Kami berhasil membangun sistem purifikasi air. Dari yang tadinya tidak ada air bersih jadi punya sumber air hasil pengeboran,” ucapnya.

KKN Terpadu di Desa Boro, Tanggulang­in, juga menorehkan prestasi dengan pembuatan kantin sehat di SDN Boro. Di sana, bukan hanya bangunan fisik yang berhasil dibangun. Warga juga mendapat edukasi agar memahami kualitas gizi makanan.

Ada pula pemberdaya­an masyarakat yang dilakukan di luar kota. Misalnya, KKN Posdaya yang berhasil mengaktifk­an koperasi tani di Desa Laharpang, Puncu, Kediri. ’’Koperasi itu akhirnya ikut lomba di tingkat Kabupaten Kediri,” kata Isna. (via/c18/ai)

 ?? ARYA DHITYA/JAWA POS ?? BERI ARAHAN: Ribangun B. Jakaria menjelaska­n pentingnya pemberdaya­an masyarakat berbasis edukasi kepada mahasiswa Umsida yang mengikuti program KKN.
ARYA DHITYA/JAWA POS BERI ARAHAN: Ribangun B. Jakaria menjelaska­n pentingnya pemberdaya­an masyarakat berbasis edukasi kepada mahasiswa Umsida yang mengikuti program KKN.
 ?? ARYA DHITYA/JAWA POS ?? DUA GELOMBANG: Sebanyak 540 mahasiswa mengikuti pembekalan Sabtu (15/7).
ARYA DHITYA/JAWA POS DUA GELOMBANG: Sebanyak 540 mahasiswa mengikuti pembekalan Sabtu (15/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia