Bekali 1.099 Mahasiswa sebelum Berangkat
AULA KH Ahmad Dahlan di Kampus I Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sudah penuh. Pada Sabtu (15/7) berlangsung acara pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu 2017. Program tersebut bertema Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Desa. Saat itu mahasiswa dibekali prinsip-prinsip KKN yang lebih mengedepankan pembangunan moralitas dan pemberdayaan masyarakat.
Sebanyak 1.099 mahasiswa akan diberangkatkan ke 36 desa di seluruh penjuru Kabupaten Sidoarjo. Dibagi dua gelombang, mereka menjalani pembekalan selama tiga hari. Sabtu lalu terdapat 540 mahasiswa yang meng- hadiri pembekalan tersebut. Mereka akan menjalani KKN di Kecamatan Porong, Prambon, dan Krian.
Ada dua narasumber dalam acara itu. Yakni, Ribangun B. Jakaria selaku ketua pelaksana KKN Terpadu 2017 dan Eko Asmanto, dosen fakultas agama Islam. Keduanya menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat yang berbasis edukasi. Termasuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam berbagai bidang, sesuai dengan minat dan kapabilitas tim mahasiswa yang dikirimkan.
Ribangun mengatakan, ada mindset yang harus diubah sebelum berangkat. Yakni, yang paling vital saat ini bukanlah pembangunan ekonomi semata. Tetapi juga mengembangkan pola pikir masyarakat desa untuk memaksimalkan potensi yang ada. Jadi, selain menjadi analis, mahasiswa bertugas sebagai konsultan pembangunan desa. ’’Kalian harus jeli dengan potensi desa di sana. Kalau potensinya pertanian, apakah gapoktan (gabungan kelompok tani, Red) yang dimaksimalkan. Bisa juga keterampilan ibu-ibu di desa,’’ paparnya. Dia menambahkan, pembuatan peraturan desa juga perlu dikawal. ’’APBDes (anggaran pendapatan dan belanja desa, Red) menjadi request terbanyak. Jadi, masyarakat mau APBDes mereka benar di mata hukum,’’ jelas Ribangun.
Sementara itu, Asmanto fokus menjelaskan pengembangan moralitas di desa. Terutama dalam hal menghargai sesama sesuai dengan kaidah agama. Dia mengharuskan tiap-tiap kelompok untuk memiliki kegiatan di madrasah. Selain itu, perlu adanya pendekatan yang berbasis masyarakat agar peserta KKN diterima dengan baik. ’’Kalian ikuti pengajian. Kalian juga bisa masuk ke organisasi masyarakat. Edukasi soal apa pun lewat simpul-simpul masyarakat itu,’’ katanya. Sesuai rencana, 1.099 mahasiswa tersebut diberangkatkan pada Senin (31/7). (via/c15/ai)