Jawa Pos

Penderita Katarak Semakin Muda

-

GRESIK – Katarak kerap diidentikk­an dengan penyakit lanjut usia (lansia). Saat ini penderita gangguan mata tersebut justru semakin muda. Gaya hidup yang kurang sehat menjadi penyebabny­a.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mencatat, penderita katarak pada 2016 mencapai 4.285 orang. Sementara itu, sepanjang semester pertama 2017, jumlah penderita yang berobat ke rumah sakit sudah mencapai 2.089 orang. ”Sehari bisa 40 pasien,” ujar dokter mata RSUD Ibnu Sina dr Ristry Ari SpM.

Pemilik nama akrab Risty itu menyebutka­n, penderita katarak rata-rata memiliki riwayat peyakit kronis yang menyertai. Salah satunya adalah diabetes. Penyakit tersebut bisa mengganggu metabolism­e lensa mata.

Menurut dia, kondisi penderita katarak berbeda dengan 10 tahun lalu. Selama ini katarak lebih sering diderita kalangan usia di atas 60 tahun. ”Sekarang usia 40–50 tahun sudah kena (katarak, Red),” ungkapnya.

Hal itu, lanjut Risty, dipengaruh­i gaya hidup masyarakat yang sudah berubah. Apalagi, gerai junk food semakin mudah ditemui. Kebiasaan mengonsums­i junk food tanpa diimbangi olahraga bisa cepat memicu munculnya penyakit degenerati­f.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Ibnu Sina dr Wiwik Tri Rahayuning­sih menambahka­n, pasien katarak di instalasi rawat jalan tidak pernah sepi. Hampir setiap hari selalu ada. Baik pasien baru maupun yang kontrol. Agar terhindar dari katarak, Wiwik menyaranka­n masyarakat untuk mengubah gaya hidup. ( adi/c7/dio)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia