Jawa Pos

Praktik Phaco Pakai Mata Babi

-

SURABAYA – Operasi katarak dengan teknik phaco bukan hal baru. Meski demikian, belum banyak dokter spesialis mata di Indonesia yang bisa melakukan itu. Selain karena kurang tenaga ahli, harga alat untuk teknik tersebut mahal.

”Kalau di tempat kami, Rumah Sakit Umum Daerah Sangata, masih memakai cara manual. Sayatannya lebih lebar,” ujar dr Zainuddin SpM, salah seorang peserta Workshop Phaco, di Hotel Sheraton kemarin (16/7). Dia kali ketujuh mengikuti workshop seperti itu.

Teknik phaco merupakan teknik modern untuk menangani pasien katarak. ’’Katarak ini penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia,” imbuh dr Uyik Unari Dwi Kaptuti, direktur Klinik Mata Utama (KMU) yang mengajar di workshop tersebut. Jumlahnya, menurut Uyik, 0,78 persen dari total jumlah penduduk di suatu daerah. Bahkan, bertambah seribu jiwa per tahun.

Pelatihan itu dihadiri 32 peserta yang merupakan dokter mata di seluruh Indonesia. Pesertanya didominasi dokter mata asal Bali. Mereka juga melakukan praktik teknik tersebut kemarin. Mata yang digunakan untuk praktikum adalah mata babi. Satu peserta mendapatka­n satu bola mata babi untuk praktik. Jika gagal, mereka akan mendapatka­n bola mata cadangan.

Uyik menuturkan, seminar phaco itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatk­an pelayanan operasi mata bagi masyarakat. Teknik tersebut lebih baru. Sayatannya semakin minimalis. Dengan demikian, proses penyembuha­n penderita katarak pascaopera­si lebih cepat. (dwi/lau/c6/jan)

 ?? DWI WAHYUNINGS­IH/JAWA POS ?? HATI- HATI: Peserta workshop mempraktik­kan teknik phaco dengan menggunaka­n mata babi.
DWI WAHYUNINGS­IH/JAWA POS HATI- HATI: Peserta workshop mempraktik­kan teknik phaco dengan menggunaka­n mata babi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia