Tanpa Rasa Sakit
menggunakan metode Hemorrhoidal Artery Ligation and Recto Anal Repair (HAL RAR), proses penyembuhan wasir atau hemoroid hanya menimbulkan sedikit rasa sakit. Melalui teknik ini, proses penyembuhan berlangsung lebih cepat dan baik.
Spesialis bedah Siloam Hospitals Lippo Village dr Anthony Berlim Lioe SpB menyatakan, selama ini rasa nyeri setelah operasi menjadi tantangan terbesar dalam penanganan wasir atau hemoroid.’’Melalui metode HAL RAR, nyeri setelah operasi bisa diminimalisir secara signifikan. Bahkan, teknik ini berhasil menghilangkan keluhan pada 92 persen pasien dalam 1 tahun pasca operasi,’’ ujarnya.
Proses pengerjaan teknik HAL RAR ini dilakukan di dalam kamar operasi. Pertama, pasien akan dibius setengah badan. Setelah itu, proses operasi dilakukan tanpa adanya pemotongan jaringan wasir.Setelah operasi pasien bisa kembali BAB secara normal. ’’Lama perawatan hanya sehari. Hari ini ditindak, besoknya pasien sudah bisa pulang. Jadi, lebih praktis,’’’ ungkap dr Berlim.
Kepraktisan itulah yang kebanyakan menjadi pertimbangan pasien wasir atau hemoroid dalam memilih metode penyembuhan HAL RAR. Pasalnya, pasien bisa segera pulang, bekerja, atau melanjutkan aktivitasnya seperti biasa setelah operasi. ’’Prosesnya cepat dan praktis. Tidak ada luka sehingga nyeri minimal dan pasien bisa lebih cepat pulang. Pada hari ke-2 dan ke-3, pasien bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa,’’ ucapnya.
Alat HAL RAR yang menggunakan metode ultra-sound ini telah tersedia di Siloam Hospitals Lippo Village. Saat dilakukan tindakan dengan metode HAL RAR, sensor dopler ultra-sound akan berbunyi jika menemukan jaringan pembuluh darah wasir atau hemoroid. ’’Alat berputar dan mencari. Jika ketemu pembuluh darah, akan berbunyi. Setelah ketemu, langsung dijahit. Tanpa ada pemotongan,’’ tegasnya.
Dalam kasus ini, Siloam Hospital Lippo Village telah melakukan banyak penanganan wasir atau hemoroid dengan menggunakan teknik HAL RAR.
’’Kami melakukan ini sejak dua tahun terakhir dan hasilnya sangat baik. Tim kami sudah siap dan terlatih. Alatnya juga tersedia. Lebih dari 90 persen pasien dalam tahun pertama bebas dari gejala apa pun,’’ kata dr Berlim. (tih/c5/wir)