Awalnya Otodidak, Para Senior Jadi Guru
Banyak yang tak menduga Yurike Endar Prastika Sari punya hobi yang jarang digeluti kaum perempuan. Bahkan, warga Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, itu mampu meraih prestasi.
BALAP motor drag semakin banyak digandrungi. Termasuk di Tulungagung. Buktinya, tidak sedikit pembalap yang terlahir di kota tersebut.
Bukan hanya pembalap pria, tapi juga perempuan ( lady racer). Salah satunya adalah Yurike Endar Prastika Sari atau dikenal dengan Yurike Endar 195.
Gadis 17 tahun itu ternyata ikut drag resmi setahun terakhir atau sejak 2016. Keterlibatan Yurike di dunia balap motor tidak lepas dari bakat yang diwarisi dari sang ayah.
Namun, untuk awal mula belajar, dia lebih banyak otodidak dengan melihat video di YouTube. Para senior balap yang dikenalnya juga ikut menjadi guru untuk melatih balap, khususnya drag.
Sebelum ikut balap resmi, sejak masih duduk di bangku SMP, Yurike tertarik dengan adu kecepatan di atas aspal. Dia sering melihat para pembalap di jalanan. Yurike mengaku jatuh cinta dengan balapan karena bersifat tomboi dan hobi. Dia juga ingin membuktikan kepada semua orang bahwa perempuan tidak berarti lemah.
Mereka, ujar dia, justru lebih bisa serius mendalami sesuatu. Salah satunya, balap motor. Yurike juga ingin membuktikan bahwa balap motor tidak selalu negatif. Balap motor bisa menjadi ajang mengukir prestasi asalkan benarbenar serius.
Tulungagung menjadi lokasi kali pertama ikut balap resmi pada Juni 2016. Selanjutnya, hingga saat ini, dia terus aktif ikut balap drag di berbagai kota. Beberapa di antaranya di Kediri meraih podium V, di Surabaya men- dapatkan podium II, di Jawa Tengah memperoleh podium III.
Di Tulungagung sendiri, Yurike merupakan pembalap perempuan yang pernah meraih podium IV dan II. Di ajang road race, dia juga pernah podium V. Daerah lain yang juga pernah disinggahi untuk ikut balap
adalah Blitar, Trenggalek, Pare, Mojokerto, Madiun, dan Ponorogo. Termasuk luar Jawa Timur, yakni di sirkuit Gantiwarno Drag Streep (GDS) Klaten, Jawa Tengah.
’’Awal balap kalau tidak salah kegiatan kejurda. Ceweknya ada dua, saya dan almarhumah Riska Cibel 133. Awal balap belum podium, dapat peringkat ke-16 dari 95 peserta di kelas bricket 9,’’ ungkap Yurike.
Perempuan berjilbab itu mengakui, salah satu hal tersulit dalam balap
adalah menjaga kestabilan saat melaju di lintasan. Sebab, kurang adaptasi dengan motor. Yurike juga tidak menampik pernah terjatuh dan mengalami cedera ringan. Karena itulah, dibutuhkan latihan dan sharing dengan mekanik agar permasalahan motor bisa diselesaikan.
’’Pernah jatuh. Motor yang pernah saya pakai drag adalah Matic 200cc, FU 150, FU 155, Jupiter 130cc, Ninja 150, Matic 130cc, dan FizR 116cc,’’ katanya.
Meski awalnya orang tua sempat melarang, Yurike berhasil meluluhkan hati mereka. Yakni, membuktikan kemampuan dengan meraih prestasi membanggakan. Akhirnya, sampai saat ini, orang tua dan saudara mendukung.
Selain karena hobi, banyak teman serta bertambah pengalaman dan pengetahuan menjadi daya tarik tersendiri bagi Yurike untuk menekuni dunia balap. ’’Saat ini masih balap sendiri. Ongkos pengeluaran juga dana pribadi,’’ ujar perempuan dengan motor drag FU 150cc dan Jupiter 130cc tersebut.
Yurike menerangkan, dirinya pernah dianggap remeh oleh orang. Menyikapi hal itu, dia cukup tersenyum dan menggunakannya sebagai motivasi untuk terus maju meraih prestasi.
’’ Next time pasti ada pembuktian dari saya atas ucapan haters tersebut. Saya berpikir kalian ( haters, Red) itu pendorong saya. Tanpa kalian saya nggak akan pernah dapat motivasi agar lebih maju lagi di prestasiku,’’ jelasnya. (*/din/c22/diq)