Jawa Pos

Lumayan, Bisa Curi Angka

-

SERUI – Stadion Marora, Serui, dianggap sebagai stadion angker di Liga 1 sejak musim lalu saat kompetisi bernama ISC A. Bukan hanya karena permainan tuan rumah Perseru Serui, tapi juga karena tenaga pemain lawan sudah terkuras habis-habisan untuk perjalanan ke sana.

Makanya, ketika Semen Padang yang menjalani perjalanan hampir 20 jam untuk menuju Serui bisa menahan imbang tuan rumah Perseru tanpa gol kemarin, itu sudah hasil yang mantap. Faktanya, sejak musim lalu, Perseru baru kalah sekali di Marora. Yakni, oleh PSM Makassar pada 4 Mei.

Musim ini, dari lima laga kandang yang dimainkan Perseru di Marora, mereka menang dua kali, seri dua kali, dan kalah sekali. Musim lalu di ISC rekornya sangat mantap. Mereka bermain 17 kali di kandang. Hasilnya 12 kali menang serta lima kali seri. Tak terkalahka­n. Semen Padang memang berangkat dengan skuad yang lebih top ketimbang tuan rumah, termasuk marquee player Didier Zokora. Tapi, dengan stamina yang lelah karena perjalanan panjang, mereka dibuat mati kutu oleh tuan rumah. Semen Padang yang dilatih Nilmaizar dibuat tak bisa menyerang.

Ya, total hanya ada satu peluang yang dimiliki Semen Padang selama 90 menit. Itu terjadi pada menit ke-75 melalui serangan balik cepat dari Boas Atururi di sisi kanan pertahanan Perseru. Dia lantas memberikan umpan kepada Marcel Sacramento yang berdiri bebas di depan kotak pinalti. Sayang, sepakan Sacramento melenceng.

Nilmaizar yang tahu betul anak asuhnya kelelahan mencoba menerapkan strategi bertahan. ’’Ya, bagaimana lagi, pemain sudah bermain maksimal. Tidak kenal lelah walau sebenarnya sangat kelelahan,’’ ujarnya.

 ?? FARID/JAWA POS ?? LELAH: Striker Semen Padang Marcel Sacramento (tengah) kesulitan melewati hadangan pemain belakang Perseru di Stadion Marora, Serui, kemarin.
FARID/JAWA POS LELAH: Striker Semen Padang Marcel Sacramento (tengah) kesulitan melewati hadangan pemain belakang Perseru di Stadion Marora, Serui, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia