Jawa Pos

Empat Jurusan SMKN 12 Butuh Siswa

Sekolah Lain Asah Kreativita­s

-

SURABAYA – Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di berbagai jenjang sekolah berlangsun­g hingga lusa. Kemarin (17/7) bermacam-macam kegiatan diselengga­rakan untuk membuka MPLS. Harapannya, para siswa segera bisa mengikuti pelajaran dengan suasana kondusif dan nyaman.

Meski demikian, ada sekolah yang masih membagi fokus untuk persoalan lain. Sebut saja SMKN 12 Surabaya. Kegiatan MPLS di sekolah tersebut masih diwarnai adanya kelas yang belum terisi penuh. Beberapa program keahlian sepi peminat. Akibatnya, banyak kekosongan dalam bangku penerimaan siswa baru tahun ini.

Program keahlian yang masih kosong, antara lain, seni pedalangan, pemeranan, karawitan, dan seni tari. Untuk itu, pihak sekolah masih mengupayak­an pemenuhan pagu. Calon peserta didik baru bisa datang ke sekolah dan mengisi data yang telah disediakan.

Kepala SMKN 12 Surabaya Biwara Sakti Pracihara menuturkan, sekolah menghimpun data siswa yang akan mengikuti program pemenuhan pagu. Setelah terkumpul, data dilaporkan ke Dinas Pendidikan Jatim agar dimasukkan ke sistem penerimaan murid baru. ”Harus dilaporkan dulu, sekolah tidak boleh langsung menjanjika­n untuk menerima murid baru,” tuturnya.

Pria yang disapa Praci itu menegaskan, program pemenuhan pagu hanya dibuka untuk jurusan yang belum memenuhi kuota. Program keahlian yang sudah terisi penuh tidak bisa lagi membuka pengisian murid.

Sementara itu, kegiatan pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa yang sudah diterima di SMKN 12 tetap berlangsun­g. Kemarin acara diisi dengan pendidikan karakter dan pengenalan lingkungan sekolah sesuai program pemerintah pusat. Besok (19/7) siswa baru diajak ke Tugu Pahlawan untuk penanaman nilai perjuangan. ”Lalu, Kamis kami adakan pentas seni sejak pagi,” imbuhnya.

MPLS tidak melulu tentang kegiatan pengenalan sekolah. Siswa baru SMAN 6 juga dikenalkan pada kearifan lokal. Pada hari pertama MPLS kemarin, mereka belajar membuat penjor dan wayang.

Kegiatan tersebut dimulai pukul 12.45. Seluruh siswa baru berkumpul di lapangan. Mereka menyiapkan bahan pembuatan penjor dan wayang. Murid laki- laki bertugas menyulap janur dan bambu menjadi penjor. Pelajar perempuan kebagian membuat wayang. Tugas tersebut dituntaska­n secara gotong royong.

Yeni Hidayati, guru sejarah yang mendamping­i kegiatan itu, mengatakan bahwa penjor adalah pertanda bahagia. Penjor menjadi simbol bahwa ada hajat besar yang tengah berlangsun­g.

Nadia Arisni, salah seorangg siswi, menggambar pola tokohh Werkudara pada media kertass dupleks. Nanda Arifah Suparianto, siswi yang lain, mengerjaka­n tokoh Arjuna.

Kepala SMAN 6 Hari Sutantoo mengungkap­kan, budaya lokall itu memang sengaja diselipkan n dalam LOS (layanan orientasi i siswa). Sebab, materi tersebutt sangat penting untuk dipelajari­i siswa. ”Sekaligus memperkaya­a kreativita­s siswa,” lanjutnya.

Sementara itu, MPLS di SMPN N 19 kemarin berlangsun­g semarak. Sebanyak 456 siswa baru menenteng selembar kertas ukurann folio. Mereka siap membacakan­n cerita dalam berbagai bahasa.

Kepala SMPN 19 Shohibur Rachman menerangka­n, MPLS yang g diisi dengan kegiatan merangkum m dan membaca cerita itu bertujuan melatih keberanian siswa. (ant/kik/elo/c7/nda)

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? JAGA TRADISI: Para siswa SMAN 6 Surabaya menghias penjor di pekarangan sekolah kemarin. Penjor merupakan simbol menyambut hajat besar dengan kebahagiaa­n.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS JAGA TRADISI: Para siswa SMAN 6 Surabaya menghias penjor di pekarangan sekolah kemarin. Penjor merupakan simbol menyambut hajat besar dengan kebahagiaa­n.
 ??  ?? KEARIFANK LOKAL:LO Pelajar perempuanp­e SMANSM 6 SurabayaSu belajar membuat wayang. JALAN PINTAS: Seorang murid berseragam putih-merah menyeberan­g dengan menggunaka­n perahu tambang di kawasan Karang Pilang.
KEARIFANK LOKAL:LO Pelajar perempuanp­e SMANSM 6 SurabayaSu belajar membuat wayang. JALAN PINTAS: Seorang murid berseragam putih-merah menyeberan­g dengan menggunaka­n perahu tambang di kawasan Karang Pilang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia