Jawa Pos

Tersisa Fondasi Benteng Lodewijk dan Dua Sumur

Benteng Lodewijk akhirnya takluk oleh waktu. Kekukuhan bangunan pertahanan tentara Belanda itu kini hanya menyisakan puing-puing dan bekas reruntuhan.

-

MELALUI jalur darat, Benteng Lodewijk bisa dimasuki lewat dua titik. Yaitu, sisi barat dan barat daya. Untuk jalur laut, bisa melalui sisi tenggara. Titik itulah yang paling memungkink­an bagi perahu untuk berlabuh karena lokasinya agak menjorok ke darat. ’’Masuk dari mana pun terserah pengunjung. Semua bagian benteng bisa dijelajahi,” kata Gatot Winarko, pemandu wisata Benteng Lodewijk.

Nah, saat berkunjung pada Kamis (13/7), Jawa Pos masuk melalui sisi barat. Waktu itu jam di tangan menunjukka­n pukul 15.30. Sinar matahari masih kuat menerobos rerimbunan pohon dan semak belukar yang tumbuh liar. Suasananya hening. Hanya suara burung yang bebas berkicau. Terbang dari satu pohon ke pohon lain.

Kini, areal Benteng Lodewijk tidak ubahnya seperti hutan. Setiap jengkal tumbuh pohon tua nan rimbun. Tumbuhan rambat menjalar dari satu pohon ke pohon lain. Ada juga padang ilalang di sebagian titik. Terkesan seram.

Meski demikian, di dalam benteng terdapat jalan setapak sebagai rute keliling. Rute itu cukup memudahkan pengunjung untuk melihat kondisi benteng. Namun, pengunjung harus tetap berhati-hati. Jangan sampai tersesat. Sebab, areal benteng cukup luas. Menurut penelitian Balai Arkeologi (Balar) Jogjakarta 2008, luasnya mencapai 4,5 hektare. ’’Sekarang tidak utuh lagi karena sebagian komponen benteng sudah hilang,” ujar Gatot.

Pria yang menjabat ketua Himpunan Pramuwisat­a Indonesia (HPI) Cabang Surabaya tersebut menjelaska­n, penyebab utama hilangnya bagian benteng adalah abrasi. Bagian benteng yang hilang terdapat di sisi tenggara dan timur laut. Ganasnya ombak Selat Madura membuat banyak komponen benteng tergerus. Adapun, bagian benteng di sisi barat daya dan barat laut masih utuh. Sampai sekarang, fondasi benteng masih terlihat utuh meski sudah berusia dua abad lebih.

Kepala Desa Tanjungwid­oro Mastain menuturkan, abrasi parah memang terjadi di sepanjang pantai Pulau Mengare. Dia menceritak­an, pada 2006 Pemkab Gresik berupaya untuk melindungi situs. Caranya dengan membangun tembok pembatas untuk menangkal gempuran ombak. Tembok itu dibangun di sepanjang bekas tembok benteng di sisi tenggara dan timur laut. Namun, upaya tersebut sia-sia. Bahkan, tembok itu kini ikut terkena abrasi. ’’Saya kira perlu upaya yang lebih besar dari pemerintah untuk melindungi bekas benteng supaya generasi berikutnya bisa mengetahui­nya,” imbuh pria berkumis tipis tersebut.

Apa saja peninggala­n yang masih tersisa? Selain fondasi, beberapa bagian benteng masih ada. Di antaranya, dua sumur. Satu sumur terdapat di pintu barat daya dan satu lagi di timur laut.

Menurut Gatot, sumur tua di dekat pintu barat daya berdiamete­r sekitar 2 meter dengan lebar bibir sumur 30 sentimeter. Ketinggian dari permukaan tanah sekitar 40 sentimeter. Adapun, sumur di timur laut lebih kecil dengan diameter 150 sentimeter. Air sumur juga mengikuti kondisi air laut. Jika sedang pasang, air sumur penuh. Saat surut, airnya pun sedikit. ’’Dua sumur ini tidak terawat. Kami berencana untuk membersihk­an kembali sumur ini,” tutur Ali Yakub, petugas pemandu lainnya.

Selain sumur, di dalam benteng terdapat gundukan batu bata yang diyakini sebagai pintu masuk di sisi selatan. Bahkan, sejumlah artefak masih kerap ditemukan di areal benteng. Mulai gerabah keramik, pecahan kaca, hingga dan mata uang kuno. Batu putih dan bata bekas material benteng juga berserakan di tepi laut.

***** Manuskrip kartografi koleksi Arsip Nasional (Arnas) bernomor E83 yang diterjemah­kan oleh Abbas (2007) menunjukka­n bahwa Benteng Lodewijk memiliki fasilitas-fasilitas pendukung. Di antaranya, bangunan tempat tinggal perwira dan komandan serta barak prajurit. Ada juga ruang khusus gudang senjata serta mesiu.

Dari foto udara diketahui bahwa benteng yang dibangun pada 1808 tersebut berbentuk persegi panjang dengan bastion pada keempat sudutnya. Benteng itu memiliki satu pintu masuk di bagian selatan sehingga orientasi atau arah hadapnya ke selatan. Benteng Lodewijk terletak di lokasi yang strategis, sebelah barat masuk Selat Madura. (*/c7/dio)

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? PERLU PERHATIAN: Pengunjung Benteng Lodewijk jalur darat melalui jalan tambak dan menyusuri hutan mangrove. Foto kanan, salah satu situs bangunan yang masih tersisa. Ada dua sumur, di pintu barat daya dan di timur laut.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS PERLU PERHATIAN: Pengunjung Benteng Lodewijk jalur darat melalui jalan tambak dan menyusuri hutan mangrove. Foto kanan, salah satu situs bangunan yang masih tersisa. Ada dua sumur, di pintu barat daya dan di timur laut.
 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ??
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia