Start dan Finish Harus Bersama
HENDIKA Yusnoor bin Zulkefle dan Amanda Dianova Kusuma gemar berlari. Pasangan suami istri (pasutri) muda itu rutin lari bersama-sama, setidaknya 2–3 kali dalam seminggu. ”Paling suka memang saat malam,” ucap Amanda. Biasanya mereka mulai pukul 19.30–21.00. Waktu yang dirasa pas setelah kerja seharian.
Nggak sulit bagi mereka menemukan tempat lari yang oke. Jalur pedestrian Surabaya pun dapat menjadi trek yang cocok. Sambil menikmati udara malam, mereka berlari. ”Kalau lapar, ya, tinggal belok saja ke warung yang kami lewati,” lanjutnya, lantas tertawa.
Kalau ada event lari, mereka jarang absen. Baik di Surabaya maupun luar kota. Agenda itu selalu dipersiapkan jauh-jauh hari oleh pasangan tersebut. ”CobaCoba tantangan baru. Pemandangan juga uga lebih seru,” jawab Hendika. Dalam setiap momen itu, selalu ada cerita. Sebab,ab, mereka pernah bertengkar. ” Tapi, tetapp romantis ya,” imbuhnya, lalu memandangg Amanda kemarin (17/7).
Hendika menceritakan salah h satunya. Yakni, saat mengikuti event Bromo omo Marathon 2016. Saat itu Amanda sedangng demam. ”Tapi, tetap maksa dia (Amanda,, Red) buat ikutan,” ujar pria 25 tahun tersebut.ut. Mereka mengikuti lari kategori 21K. Di tengah perjalanan, Amanda nda ngos
ngosan. Badan sudah tak kuat.t. Melihat hal itu, Hendika menghentikan n langkah larinya. Mereka berhenti sejenak. k. Hendika menyuruh sang istri menyudahihi larinya. Namun, Amanda tetap ngotot ikutan. kutan. ” Ya, mau gimana lagi,” tuturnya.
Akhirnya, Hendika membawakanakan seluruh perlengkapan Amanda. Adaa tas berisi minuman dan perlengkapan lari.ri. Hendika terus memberikan semangat at kepada Amanda di sisa jalur hingga garisaris finish. Akhirnya, mereka berhasil menyelesaikanyelesaikan tantangan lari 21K bersama-sama.ma. ”Kalau
start sama-sama, finish juga harusarus samasama,” tegasnya. Rupanya, hal itu sudah menjadi moto mereka. (bri/c16/jan) 6/jan)