Transplantasi Kornea Bagian Belakang
SURABAYA – Operasi transplantasi kornea mata kembali dilakukan di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya kemarin (17/7). Dokter Dini Dharmawidiarini SpM melakukan transplantasi kornea pada bagian posterior. Maksudnya adalah mengganti lapisan kornea bagian endotel yang berada di sisi belakang.
Proses operasi descemet stripping automated endothelial keratoplasty (DSAEK) itu memakan waktu sekitar dua jam. Sekitar pukul 11.00, pasien Yuwono dengan diagnosis kornea distrofi mulai dibaringkan di atas brankar tidur. Pembiusan dilakukan secara total untuk memudahkan dokter melaksanakan tindakan.
Dengan menggunakan mikroskop, dokter spesialis mata itu berhati-hati membuat sayatan kecil di kornea mata. Rupanya, selain melakukan transplantasi kornea, Dini terlebih dahulu harus membersihkan katarak dari mata Yuwono. ”Pasien ini memiliki kelainan bawaan. Korneanya bengkak. Semakin lama semakin mengganggu penglihatan,” ujarnya saat ditemui setelah operasi.
Lantaran katarak itu sudah buram, Dini cukup lama membersihkannya. Satu jam kemudian, setelah katarak benar-benar bersih, persiapan untuk pemasangan lensa dimulai. Dengan menggunakan artificial anterior chamber (AAC), dokter lulusan Universitas Airlangga (Unair) tersebut mengambil bagian kornea endotel donor yang dibutuhkan. Setelah berhasil melepaskan bagian endotel, selanjutnya kornea donor dipotong 8 milimeter dengan alat donor punch. Bagian itulah yang kemudian digunakan untuk mengganti endotel pasien yang sudah tidak berfungsi.
Untuk menjaga bola mata tetap mengembang, dokter terus melakukan irigasi. Fungsinya, tidak terjadi kesulitan saat pemasangan kornea. Selama proses tersebut, lensa tanam pada mata Yuwono sempat bergeser. ’’Kami harus membetulkan dulu lensa tanamnya, baru kornea donor dimasukkan,” lanjut Dini.
Dua jam setelah operasi, Yuwono sudah bisa diajak mengobrol. Dia bercerita tentang sakit yang dideritanya. Lelaki 61 tahun itu rupanya sudah mengalami ketidakjelasan penglihatan selama hampir 20 tahun. Jarak pandang matanya pun terbatas 2 hingga 3 meter. Setelah operasi, hari ini Yuwono diperbolehkan pulang. (dwi/c6/jan)