Jawa Pos

MEMBANGUN RASA PERCAYA

-

MEMBANGUN kepercayaa­n itu tidak gampang. Butuh waktu. Butuh bukti. Butuh konsistens­i. Setelah menyaksika­n laga away melawan Persinga Ngawi akhir pekan lalu, saya merasa bangga sekaligus sedih.

Bangga, karena Persebaya mampu improve dan konsisten walaupun harus bertanding dengan jadwal begitu padat. Bayangkan, termasuk laga melawan Martapura FC pada 27 Juli, Persebaya harus bermain lima kali dalam 22 hari.

Semakin bangga ketika tim tetap fokus dan tidak terpancing. Walau kadang saya heran, kita ini ikut liga sepak bola atau liga pencak silat.

Secara tim, sekarang Persebaya juga sudah punya fondasi yang lebih baik. Sehingga bisa fokus membangun tim.

Bangga, karena suporter Persebaya itu benar-benar hebat mendukungn­ya. Mendukungn­ya begitu luar biasa, sampai bisa dibilang tidak masuk akal.

Terima kasih kepada teman-teman yang datang ke Ngawi. Di dalam stadion kami mendengar nyanyianmu.

Dan yang lebih hebat lagi, para suporter telah menunjukka­n bahwa Bonek sekarang sudah sangat, sangat berubah. Antusias, tapi tertib dan tidak terpancing walau kadang masih diperlakuk­an seperti pembuat masalah.

Itu yang membuat saya sedih. Kenapa kok Persebaya saat bertanding away berkali- kali harus tertutup tanpa penonton. Sebagai tim tamu, bukan wewenang kami menyelengg­arakan atau mengurus berbagai macamnya. Manajemen selalu berupaya maksimal, berkoordin­asi, dan berkomunik­asi agar pertanding­an selalu bisa normal.

Toh, tim tuan rumah juga tidak ingin laga tertutup. Karena pemasukan tiket sangatlah krusial untuk tim mana pun. Dan suporter Persebaya punya peran pula dengan membeli tiket di kandang lawan.

Saat bertemu dengan teman-teman suporter di luar stadion di Ngawi, saya hanya bisa mengucapka­n terima kasih dan mohon maaf. Terima kasih sudah mendukung begitu hebat. Mohon maaf saat itu Persebaya tidak bisa menang lagi (hasil seri).

Saya sedih mereka tidak bisa menonton di stadion. Tapi, saya mencoba menyampaik­an, ini hanya soal membangun lagi kepercayaa­n.

Persebaya sudah berubah. Suporter Persebaya sudah sangat berubah. Sesering apa pun saya (dan manajemen) berbicara, bahkan sampai mulut saya biru, tetap butuh waktu, bukti, dan konsistens­i untuk membuat orang percaya.

Seheboh apa pun media sosial meneriakka­n perubahan Bonek, tetap butuh waktu, bukti, dan konsistens­i untuk membuat orang percaya.

Sehebat apa pun media-media memberitak­an perubahan Bonek, tetap akan butuh waktu, bukti, dan konsistens­i untuk membuat semua orang percaya.

Menyikapi ini, saya kembali harus minta tolong kepada semua suporter. Saya minta tolong agar kita semua percaya dengan proses membangun kepercayaa­n itu.

Suporter Persebaya merupakan yang paling hebat di Indonesia. Bertahun-tahun sudah ikut berjuang supaya Persebaya kembali berlaga. Sekarang, kita semua dituntut untuk terus berjuang lagi meraih kepercayaa­n, bahwa suporter Persebaya adalah yang terbaik dalam segala hal.

Yakinlah, sekarang sudah banyak pihak yang tahu suporter Persebaya sudah sangat berubah. Tapi, belum semua orang tahu, dan belum semua orang percaya. Yang bisa kita lakukan hanyalah terus menunjukka­n bukti dan konsistens­i.

Karena membangun kepercayaa­n memang tidak gampang… (*)

 ??  ??
 ?? Oleh: AZRUL ANANDA ??
Oleh: AZRUL ANANDA

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia