Jawa Pos

Air Jagir Bisa Siap Pakai dengan WTP

Lingkungan Keputih Tegal Timur dulu dianggap kumuh. Sebab, tempat itu persis berada di sebelah selatan eks TPA Keputih. Kini kampung tersebut membuat pangling. Pemandanga­n bersih dan asri jadi suguhan utama di sana.

- GALIH ADI PRASTEYO

KESAN kumuh masih terlihat di wilayah tersebut. Di jalan menuju Kampung Keputih Tegal Timur, masih ada gundukan sampah plastik. Meskipun tidak berbau, itu tetap saja menjadi pemandanga­n yang menjenuhka­n mata.

Seketika semua berubah saat memasuki gapura Kampung Keputih Tegal Timur. Meskipun rumah-rumah di sana sederhana, kualitas lingkungan tetap dijaga. Buktinya, rumah-rumah tersebut tampak bersih dan teduh dengan tanaman yang tumbuh subur meskipun lahan mereka sangat terbatas.

Kemarin (23/7) di kampung itu sedang ada hajat. Ada lima lapak UKM yang memamerkan produk mereka di sepanjang gang. Ya, pagi itu Kampung Keputih Tegal Timur menjadi tuan rumah untuk launching lomba Kampung Berseri Astra (KBA) tingkat nasional.

Launching tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Kampung Keputih Tegal Timur merupakan satu di antara 60 kampung di Indonesia yang akan mengikuti lomba KBA tingkat nasional. Lomba itu diselengga­rkan oleh ASTRA Internatio­nal. ’’Orang kalau masuk ke kampung ini tidak akan pernah membayangk­an bahwa di sini bukan hanya berseri kampungnya, tapi juga warga dan ekonominya,” ujarnya.

Kampung KBA Keputih Tegal Timur terdiri atas 3 RT, yaitu RT 3, RT 4, dan RT 8. RT Tersebut memang memiliki keunggulan soal urusan lingkungan. Mereka tahu cara menyelesai­kan permasalah­an sampah hingga air.

Kampung itu memang layak jadi percontoha­n kampung lain. Sebab, kampung tersebut benar-benar mampu menerapkan konsep ramah lingkungan. Misalnya, water treatment plant (WTP). WTP berfungsi menyuling air menjadi siap pakai. Empat tabung filter dengan tinggi 1,5 meter berjejer. Alat tersebut berfungsi sebagai sistem penyaringa­n air. Airnya langsung disedot dari kali jagir. Tentu saja, kualitasny­a tidak jauh berbeda dengan air PDAM.

Ada pula instalasi pengelolaa­n air limbah (IPAL) yang terpasang di musala kampung. IPAL tersebut digunakan untuk menyaring air bekas wudu. IPAL itu murni hasil karya masyarakat kampung KBA Keputih Tegal Timur. ’’Airnya bisa dipakai lagi. Bisanya untuk menyiram tanaman di kampung,” ungkap Ketua RW Kampung KBA Tri Priyatno.

Memang Kampung KBA tersebut bisa dibilang mandiri dalam pengelolaa­n sampah. Daun jatuh pun mereka olah jadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya, untuk pupuk kompos.

Mereka juga membentuk bank sampah. Tentu saja, bank sampah itu bisa menghasilk­an pemasukan tambahan bagi warganya. ’’Semenjak ada ini, perekonomi­an jadi bertambah,” tutur salah seorang warga Kampung KBA, Sutikto.

Peningkata­n perekonomi­an memang sangat dirasakan oleh warga. Apalagi, dengan mengubah wajah kampung, semakin banyak yang peduli dan sudi membantu. Banyak pelatihan yang didapat warga. Mulai membuat produk sederhana seperti kerupuk hingga mengolah buah.

Menurut Priyatno, warga sudah mampu membuat berbagai produk olahan makanan. Beberapa contohnya, krupuk puli, kue kering, dan aneka keripik. Ada pula minuman herbal yang sudah dikemas modern seperti sinom.

Namun, ada satu hal yang menarik. Di Kampung KBA banyak yang menanam buah markisa. Dari situlah, muncul ide untuk membuat minuman dengan bahan dasar buah markisa. ’’Itu idenya warga sendiri. Sekarang dijual di banyak tempat. Per botol cuma empat ribu rupiah. Ini kita budi daya dan olah sendiri;’’ jelasnya.

Priyatno mengungkap­kan, semua berkat kemauan warga untuk berubah. Menurut dia, warga sudah memiliki satu tujuan untuk hidup yang lebih baik. ’’Lingkungan kita tata dan dikelola dengan baik. Hasilnya kembali ke warga juga,” ujarnya.

Kini Kampung KBA Keputih Tegal Timur terus berbenah. Sebab, kompetisi yang lebih besar sebentar lagi mereka hadapi. Tentu saja, konsep ramah lingkungan masih jadi nilai unggulan yang mereka tunjukkan. (gal/c20/ano)

 ?? GALIH ADI PRASTEYO/JAWA POS ?? INSTALASI PENGOLAH: Inilah mesin pemurni air di Kampung Jagir.
GALIH ADI PRASTEYO/JAWA POS INSTALASI PENGOLAH: Inilah mesin pemurni air di Kampung Jagir.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia