Kloter Perdana Terbang Pagi Ini
JAKARTA – Suasana Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, kemarin (27/7) mulai hidup. Sebanyak 386 calon jamaah haji (CJH) dan 7 petugas dari kloter 1 DKI Jakarta sudah masuk ke asrama haji. Evaluasi pengelola asrama haji, CJH lebih disiplin daripada tahun-tahun sebelumnya
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Pondok Gede Marasakil Daulay menyatakan, CJH datang bersama koper dan tas tenteng. Kemudian, seluruh koper dipersiksa petugas dari Kemenhub. Sedangkan CJH dan tas tentengnya langsung masuk ke tiga unit gedung asrama (gedung A, B, dan C).
Daulay mengatakan, sampai sore tidak ada persoalan signifikan dalam pemeriksaan barang bawaan calon jamaah di koper. ”Biasanya jika ada masalah, jamaah dipanggil lewat pengeras suara. Sampai sore ini tidak ada panggilan. Jamaah sudah disiplin,” katanya di media center Asrama Haji Pondok Gede.
Dia menjelaskan, CJH yang masuk Asrama Haji Pondok Gede sudah jarang membawa barang yang aneh-aneh. Misalnya, penanak nasi, benda tajam seperti pisau, dan perlengkapan masak lainnya. Namun, tahun lalu masih ada CJH yang tidak mematuhi ketentuan membawa rokok.
Pemerintah mengatur maksimal rokok yang boleh dibawa adalah 200 batang. Namun, kadang ada yang membawa sampai sepuluh slof rokok. Dengan demikian, jika ditotal, isinya lebih dari 200 batang. Ke depan Daulay berharap calon jamaah mematuhi ketentuan barang bawaan yang boleh dibawa di dalam koper.
Selama di asrama haji, CJH juga diharapkan memperbanyak istirahat. Tidak perlu jalan-jalan berkeliling asrama haji. Apalagi bagi calon jamaah yang sebelum masuk asrama menggelar tasyakuran. Dengan istirahat yang cukup, perjalanan udara dari Indonesia ke Arab Saudi sekitar 10 jam bisa dilalui tanpa ada gangguan.
Imbauan supaya CJH beristirahat di kamar asrama ternyata kurang dipatuhi. Masih banyak jamaah yang terlihat ngobrol-ngobrol di lobi dan pelataran gedung asrama. Bahkan, ada yang menghabiskan waktu beberapa lama untuk menukar uang di lobi gedung asrama.
Manajer Pusat Riyal Jakarta Fitri Ariyani mengungkapkan, pecahan yang paling banyak diburu jamaah adalah uang kertas 1 riyal.
Fitri mengatakan, uang living cost yang diberikan kepada CJH berjumlah 1.500 riyal dengan pecahan 500 riyal. Menurut dia, pecahan 500 riyal terlalu besar jika digunakan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. ”Jamaah yang sudah manula sering kerepotan menghitung uang kembaliannya,” jelasnya.
Seluruh jamaah di Asrama Haji Pondok Gede berangkat ke Jeddah pagi ini, pukul 08.00. Sebelumnya mereka dibangunkan pukul 01.00. Mereka akan melewati pemeriksaan X-ray terakhir. Selain itu, mengikuti seremoni pelepasan yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Setelah itu, mereka diangkut bus menuju Bandara Halim Perdanakusuma melalui pintu belakang asrama haji. (wan/c10/agm)