Jawa Pos

Syukuri ”Kemenangan” Terkait Kompleks Al Aqsa

Sederhanak­an Perizinan, Pangkas Pajak

- (res/zul/ran)

SURABAYA –Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk menggenjot sektor properti yang merupakan salah satu sektor vital yang berdampak terhadap sektorsekt­or lain seperti keuangan dan pertumbuha­n ekonomi. Karena itu, peran sektor realestat sama pentingnya dengan sektor konstruksi.

Jawa Pos Property Week 2017 (JPPW 2017) yang diadakan Jawa Pos bekerja sama dengan Bank BTN merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap perkembang­an industri properti di tanah air. Pameran properti yang diikuti puluhan pengembang dan agen realestat itu dibuka kemarin (27/7) dan diadakan hingga 30 Juli di atrium Ciputra World Surabaya.

Sejumlah tokoh penting hadir dalam seremoni pembukaan JPPW 2017 yang berlangsun­g mulai pukul 18.00 WIB. Di antaranya, Dirut Pusat Pengelolaa­n Dana Pembiayaan Perumahan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Budi Hartono, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddi­n, dan Direktur BTN Adi Setianto yang menjadi narasumber diskusi Ruang Ide Infrastruk­tur dan Investasi Properti.

Hadir pula Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lana Winayanti, mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljon­o yang berhalanga­n hadir. Dalam sambutanny­a, Lana mengungkap­kan mengenai kontribusi investasi properti terhadap produk domestik bruto (PDB).

”Di negara berkembang, kontribusi investasi properti terhadap produk domestik bruto mencapai 20 persen. Jadi, investasi properti naik sejalan dengan PDB. Terlebih lagi peran sosial dari properti juga besar,” katanya.

Angka backlog yang cukup tinggi masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Berdasar data tahun 2014 tentang kepemilika­n rumah, jumlah backlog tercatat mencapai 13,5 juta unit secara nasional.

Sebagai upaya mengatasi hal itu, pemerintah mencanangk­an Program 1 Juta Rumah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan kemudahan lain yang bisa menaikkan suplai. Di antaranya, FLPP, subsidi selisih bunga, juga penurunan PPh final dari 5 persen menjadi 1 persen. Dukungan terhadap suplai rumah untuk masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR), antara lain, berupa penyederha­naan perizinan lewat paket kebijakan ke-13 yang disusul dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2016.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, problem backlog juga masih menghantui Jawa Timur. ”Menurut hasil pendataan perumahan tahun 2016, backlog di Jawa Timur mencapai 1.038.000 juta rumah,” ucap pria yang biasa disapa Gus Ipul itu.

Saat ini Jawa Timur berada di peringkat keempat untuk jumlah unit perumahan yang difasilita­si pemerintah. Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, mengajak para stakeholde­r untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalah­an backlog. ”Ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” imbuhnya.

JPPW 2017 disebut Gus Ipul sebagai langkah awal untuk memberikan semangat kepada pembeli dan pengembang. Sebab, pameran tersebut membantu menggairah­kan industri properti.

”Kegiatan ini akan menggerakk­an perekonomi­an di bawah juga, mulai mendongkra­k perekonomi­an di sektor lain hingga membuka lapangan pekerjaan baru. Perekonomi­annya juga akan berputar. Itulah harapan kita,” paparnya.

Pria yang sudah menjabat dua periode itu mengapresi­asi penyelengg­araan JPPW 2017. Menurutnya, event tersebut juga membantu pemerintah dalam mengedukas­i masyarakat terkait hunian yang layak. ”Kami dari pemerintah­an merasa terbantu dengan kehadiran

event ini,” ujarnya. Selama event, setiap hari akan ada talk

show dengan tema yang berbeda yang bisa diikuti pengunjung. Kemarin (27/7), talk show perdana Ruang Ide Infrastruk­tur dan Investasi Properti menghadirk­an narasumber Dirut Pusat Pengelolaa­n Dana Pembiayaan Perumahan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Budi Hartono, Dirjen Pembiayaan Rumah Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddi­n, dan Direktur BTN Adi Setianto.

Direktur Jawa Pos Koran Leak Kustiya menambahka­n, sebagaiman­a dikatakan para pengembang, siklus gairah dunia properti berlangsun­g selama lima tahunan. Jadi, kalau tahun ini ramai, maka properti akan bergairah kembali pada lima tahun ke depan.

”Kami harap rentang siklus tersebut bisa diperpende­k karena dampak sektor properti terhadap sektor lain besar. Bahkan, terhadap sektor pekerjaan paling kasar sekalipun seperti tukang batu,” tuturnya.

 ?? RONEN ZVULUN/REUTERS ??
RONEN ZVULUN/REUTERS
 ?? YUYUNG ABDI/JAWA POS ?? AKSELERASI­KAN INDUSTRI PROPERTI: Dari kiri, CEO Kaltim Post Ivan Firdaus, Direktur Jawa Pos Koran Eddy Nugroho, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Pemprov Jatim Cipto Waluyo, Susan Joe, Vice President Indana Steven Sugiharto, Marketing and After Sales Service Director Honda Surabaya Center Wendy Miharja, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Dirjen Pembiayaan Rumah Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti, Executive Vice President BTN Suryanti Agustinar, Direktur Utama Pusat Pengelolaa­n Dana Pembiayaan Perumahan Budi Hartono, Creative Director PT UBS Erwin Suganda, Direktur Jawa Pos Koran Leak Kustiya, dan Senior Manager Jawa Pos Koran Khoiron Fadil.
YUYUNG ABDI/JAWA POS AKSELERASI­KAN INDUSTRI PROPERTI: Dari kiri, CEO Kaltim Post Ivan Firdaus, Direktur Jawa Pos Koran Eddy Nugroho, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Pemprov Jatim Cipto Waluyo, Susan Joe, Vice President Indana Steven Sugiharto, Marketing and After Sales Service Director Honda Surabaya Center Wendy Miharja, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Dirjen Pembiayaan Rumah Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti, Executive Vice President BTN Suryanti Agustinar, Direktur Utama Pusat Pengelolaa­n Dana Pembiayaan Perumahan Budi Hartono, Creative Director PT UBS Erwin Suganda, Direktur Jawa Pos Koran Leak Kustiya, dan Senior Manager Jawa Pos Koran Khoiron Fadil.
 ?? YUYUNG ABDI/JAWA POS ?? BINCANG SANTAI: Dari kiri, Direktur Utama BTN Adi Setianto, Direktur Utama Pusat Pengelolaa­n Dana Pembiayaan Perumahan Budi Hartono, Dirjen Pembiayaan Rumah Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddi­n, Komisaris Jawa Pos Holding Ratna Dewi, General Manager Sales of Semen Indonesia Dadan Suparman, perwakilan dari Kepuh Kencana Arum Sherly, dan Manager Jawa Pos Group Abdul Rokhim setelah sesi diskusi Ruang Ide yang bertema Infrastruk­tur dan Investasi Properti.
YUYUNG ABDI/JAWA POS BINCANG SANTAI: Dari kiri, Direktur Utama BTN Adi Setianto, Direktur Utama Pusat Pengelolaa­n Dana Pembiayaan Perumahan Budi Hartono, Dirjen Pembiayaan Rumah Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddi­n, Komisaris Jawa Pos Holding Ratna Dewi, General Manager Sales of Semen Indonesia Dadan Suparman, perwakilan dari Kepuh Kencana Arum Sherly, dan Manager Jawa Pos Group Abdul Rokhim setelah sesi diskusi Ruang Ide yang bertema Infrastruk­tur dan Investasi Properti.
 ?? IRO FADIL/JAWA POS ?? GAIRAHKAN INDUSTRI PROPERTI: Jawa Pos Property Week 2017 yang berlangsun­g di atrium Ciputra World Surabaya mulai kemarin (27/7) hingga 30 Juli mendatang diikuti puluhan pengembang ternama dan agen realestat.
IRO FADIL/JAWA POS GAIRAHKAN INDUSTRI PROPERTI: Jawa Pos Property Week 2017 yang berlangsun­g di atrium Ciputra World Surabaya mulai kemarin (27/7) hingga 30 Juli mendatang diikuti puluhan pengembang ternama dan agen realestat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia