MESTI BERANI MELAWAN, YA
SUDAH dua minggu ya masuk sekolah atau kelas baru. Pasti banyak juga yang akhirnya bertemu teman-teman baru. Biar suasana belajar tetap terasa menyenangkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Salah satunya, saling menjaga perasaan teman. Jangan sampai yang kita katakan atau lakukan menyakiti mereka. Sebab, perkataan atau tindakan yang membuat orang lain merasa tersakiti tergolong bullying atau dalam bahasa Indonesianya disebut perundungan. Yuk, simak paparan dari Ibu Hapsari Puspitarini Psi, Mpsi. Perempuan yang biasa disapa Bu Happy ini adalah psikolog di SD SAIM Surabaya. Bu, bullying itu apa sih? Jadi, secara umum, bullying terbagi jadi dua. Yakni, yang verbal atau ucapan serta nonverbal atau bersifat fisik. Jadi, bullying adalah tindakan dan perkataan yang merendahkan, mengganggu, dan membuat orang lain tidak nyaman. Waktu bercanda, kadang kami memanggil teman gendut atau kerempeng. Itu termasuk bullying?
Nah, itu bergantung teman yang kita panggil. Kalau sudah akrab sih, ada yang menganggap hal tersebut cuma bercanda. Tetapi, ada juga yang sampai sakit hati, bahkan dendam.
Memanggil teman dengan julukan selain nama itu nggak baik. Apalagi kalau berdasar kondisi fisik. Jadi, hindari ya. Bercanda kan tujuannya supaya yang bicara dan diajak berbicara samasama senang. Kenapa ada orang yang melakukan bullying?
Banyak orang yang berpikiran bahwa yang mereka lakukan itu nggak menyakiti. Padahal, buat orang lain, hal tersebut bisa saja menyebalkan. Nah, pelaku bullying biasanya mempunyai radar kuat. Mereka memilih anak yang lebih lemah dan enggan melawan saat di- bully. Misalnya, ada teman yang di- bully. Apa yang harus kita lakukan? Berani untuk membela kebenaran itu penting. Jadi, kalau menurut kalian apa yang diucapkan atau dilakukan teman menyakiti, bilang saja. Tegur mereka dengan tegas. Biasanya, kalau kita berani melawan, pembully tidak akan betah mengganggu. Hal itu juga berlaku kalau kalian di- bully ya. Kalau masih mengganggu, gimana, Bu?
Jika teman masih mengganggu padahal sudah kalian lawan, coba curhat kepada orang tua atau guru. Ceritakan hal yang mengganggu kalian. Biasanya, orang yang lebih dewasa mempunyai cara untuk mengatasinya. Guru pun akan membantu kalian menyelesaikan masalah. Bullying berakhir, kalian bisa jadi teman deh. Tapi, kalau lapor, nanti diejek tukang adu, Bu?
Selama sudah berusaha menyelesaikan masalah dan melawan sendiri si pembully, kalian bukan tukang adu kok. Kuncinya, jangan mudah mengeluhkan masalah kepada guru atau orang tua selama kalian masih bisa menanganinya. ( fam/ c20/ ayi)