Jawa Pos

Setengah Tahun Tertibkan 6.596 Reklame Ilegal

-

Bagi Laura Basuki, pertemuann­ya dengan kiwi tiga tahun lalu adalah sebuah titik balik. Mengonsums­i buah itu menjadi penanda perubahan gaya hidup aktris ayu tersebut.

SURABAYA – Satuan polisi pamong praja sudah begitu gencar menertibka­n reklame ilegal. Meski demikian, masih ada yang berani memasang papan iklan tersebut. Buktinya, petugas sudah membongkar 6.596 reklame ilegal selama setengah tahun belakangan.

Salah satu contohnya pemasangan reklame di selatan bundaran Waru. Satpol PP menghentik­an pe masa ngan reklame tersebut pada 19 Juli lalu. Stiker tpelanggar­an ditempel di reklame yang baru setengah jadi itu. Rabu ( 23/ 7) reklame tersebut berdiri mentereng. Stiker pe lang ga ran pun sudah tidak terlihat

Kami lihat saja nanti,” ujar sumber internal kepolisian tersebut.

Dari penyidikan itu terungkap bahwa para tersangka sudah saling mengenal. Bahkan, keakraban di antara pelaku terjalin lantaran kerap terlibat judi adu balap merpati. Judi tersebut biasanya dilakukan di dekat rumah Saiful. Kebiasaan berjudi itu berlangsun­g sejak setahun belakangan. Dari interaksi tersebut, muncul rencana untuk melakukan kejahatan.

Kali pertama, mereka merampok nasabah bank setengah tahun lalu. Hal itu dipilih karena paling banyak meraup untung. Komplotan tersebut cukup menunggu nasabah keluar dari bank, menguntit, dan bila lokasi sepi, me re ka menggasak uang korban. ” Nah, dari situ lima orang ini ketagihan,” jelas sumber ter se but.

Dalam beraksi, mereka kerap naik sepeda motor. Para pelaku pun berubah-ubah posisi. Entah FZ yang diboncengk­an SD atau SD yang diboncengk­an WF. Posisi mereka selalu tidak pasti. Namun, ada satu hal yang tidak pernah berubah. Cong Muji selalu tandem dengan Saiful dalam beraksi.

Dalam aksinya, Cong Muji ber tindak sebagai eksekutor. Sedangkan Saiful selalu berada di balik kemudi motor. ” Mungkin dua orang ini sudah cocok. Jadi mereka tidak mau gantiganti,” ujar sumber internal ke polisian tersebut.

Menurut pengakuan tersangka, mereka hanya beraksi empat kali. Itu pun termasuk tragedi di Kapas Krampung. Tentu polisi tidak langsung percaya. ”Saya yakin mereka juga main lebih dari empat kali. Cuma, buktinya memang belum ada,” jelas polisi tersebut.

Menanggapi hal itu, Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Leonard Sinambela tidak mau banyak berkomenta­r. Dia tetap bersikukuh bahwa kasus tersebut belum lengkap sepenuhnya. ”Hari ini (kemarin, Red) kami baru saja melakukan validasi kepada keluarga korban,” terang alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000 tersebut.

Rencananya, polisi melakukan ekspose hari ini. Kedua tersangka akan ditunjukka­n kepada publik bagaimana kondisinya saat ini. ”Besok (hari ini, Red) akan kami lakukan ekspose bersama Kapolresta­bes,” ujar perwira dengan dua melati di pundak itu.

 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ??
ZAIM ARMIES/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia