Jawa Pos

Sepekan Tujuh Sekolah Dibakar

Pelaku Masih Misterius

-

PALANGKA RAYA – ”Apa yang salah dengan sekolah ini? Kami tugasnya mendidik anak. Sebab, SD merupakan dasar dari pendidikan karakter anak selanjutny­a. Dan kami berusaha mendidik dengan hati yang tulus ikhlas.” Ina Isa Ayu, guru kelas V-A SDN 1 Menteng, melontarka­n kalimat itu sembari menyeka air mata yang terus mengalir.

Tidak ada jalur khusus dalam proses penerimaan murid baru. Semua murid baru yang mendaftar diterima. Dia meyakini, sekolahnya sudah menjalanka­n sesuai prosedur dan tidak memiliki masalah dengan orang tua murid maupun lainnya.

Ya, sang pejuang pendidikan itu tengah berduka. Sekolah tempat dia mengajar dini hari kemarin (30/7) ludes dibakar orang misterius.

Dari SDN 1 Menteng, api merembet ke SMK YPSEI dan menghangus­kan tiga ruangan. Untung, api bisa dipadamkan dan tidak menjalar ke kampus STIE.

Teror pendidikan masih terus berlangsun­g di Bumi Tambun Bungai Kalteng. Selama Juli ini saja, sudah ada tujuh sekolah dasar (SD) yang terbakar. Sejak SDN 1 Palangka membara pada Selasa (4/7), kebakaran berlanjut ke sekolah lain.

Pola pembakaran semua SD terlihat teratur dan terjadwal jam dan harinya. Hal tersebut mengindika­sikan adanya unsur kesengajaa­n pelaku untuk menebar teror. Belum lagi, pembakaran dilakukan saat ruangan kosong. Itu menggambar­kan pelaku menghindar­i jatuhnya korban jiwa.

Tak ingin terus kecolongan, Kapolda Kalteng Brigjen Pol Anang Revandoko mengeluark­an surat nomor ST/731/VII/2017. Surat tersebut berisikan perintah siaga satu kepada seluruh jajaran polres se-Kalteng mulai 30 Juli 2017 pukul 00.01 WIB.

Dalam surat yang ditandatan­gani Karoops Polda Kalteng Kombes Pol Tetra Megayanto Putra itu, seluruh Kapolres se-Kalteng diperintah untuk menjaga sekolah, khususnya SD, dan seluruh objek vital seperti tempat ibadah dan kantor pemerintah­an.

Hangusnya SDN 1 Menteng membuktika­n bahwa pelaku semakin nekat. Pasalnya, di seberang sekolah itu, ada minimarket yang buka 24 jam. Belum lagi, kawasan Jalan Yos Sudarso selalu dilewati pengendara meski dini hari.

”Mengenai titik api dan bagaimana penyebabny­a, masih didalami. Kami akan mengintens­ifkan dan menangani secara serius masalah ini,” kata Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli saat meninjau SDN 1 Menteng kemarin.

Saat ini, pihaknya mengintero­gasi saksi yang diangkut jajarannya. Tahap penyelidik­an dilakukan mulai mendatangk­an tim labfor, lidik lebih dalam, hingga tahap kesimpulan. ”Kami sudah amankan dua saksi sebelumnya, termasuk satu orang yang pagi tadi diamankan. Dengan begitu, totalnya ada tiga saksi,” jelasnya.

Rentetan peristiwa yang menimpa SD dan SMK di Palangka Raya tersebut mengingatk­an pada kasus terbakarny­a delapan rumah di wilayah Kecamatan Godean dan Kecamatan Gamping, Sleman, Februari 2017.

Dari data yang dihimpun Radar Jogja ( Grup Kalteng Pos), pembakaran tersebut dilakukan dengan memanfaatk­an bahan yang ditemukan di lokasi kejadian seperti bantal dan kain pelapis kursi. Sementara itu, di Palangka Raya, anggota kepolisian menemukan botol air mineral yang berisi bahan bakar, potongan kain (handuk), dan plafon bekas yang tersulut api, tetapi tidak terbakar. (nue/abe/c21/ami)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia