Meh Banget, tapi Tetap Laku
LOS ANGELES – Entah dosa apa yang dibawa para penggagas The Emoji Movie. Punya bekal bagus (ide, karakter yang populer lantaran kita temui sehari-hari di gadget, serta bintang-bintang kelas A), film itu hancur sehancur-hancurnya di mata kritikus.
Hingga tadi malam, The Emoji Movie yang diisi suara oleh James Corden, Sir Patrick Stewart, dan Christina Aguilera mendapatkan rating 8 persen di Rotten Tomatoes. Penilaian tersebut sudah alhamdulillah, karena sehari sebelumnya reviewer memberikan rating 0 persen. Di IMDb, skornya hanya 1,4 dari 10 dan Metacritic memberinya 10 persen. Sedih.
The Emoji Movie mengisahkan kehidupan di dalam Textopolis, sebuah kota di dalam smartphone. Ada banyak emoji yang tinggal di sana dan mereka hanya memiliki satu ekspresi yang ditampilkan di layar smartphone. Kecuali emoji ’’ meh’’ bernama Gene (T.J. Miller) yang punya ekspresi tidak terbatas.
Kritikus menilai jalan cerita itu aneh dan terlalu imajinatif. Dialognya tidak lucu dan terkesan maksa. Alhasil, film berdurasi 86 menit tersebut sangat membosankan. ’’Ada banyak cara yang lebih buruk untuk menghabiskan 86 menit,’’ tulis Katie Walsh, kritikus Los Angeles Times. ’’Karena The Emoji Movie tak akan bisa lagi menjadi lebih ’ meh’,’’ lanjutnya.
Latar tempat dan animasi film itu dirasa mirip dengan animasi Pixar Inside Out. Banyak humor kasar dan slapstick. Juga, menampilkan konten-konten iklan aplikasi secara eksplisit. Misalnya, Candy Crush, Spotify, dan Just Dance Now. Akibatnya, The Emoji Movie tampak seperti iklan yang dikemas menjadi sebuah film.
Meski menjadi bulan-bulanan, tampaknya The Emoji Movie tetap banyak ditonton. Diputar mulai Kamis lalu di Amerika Utara (dan Indonesia dalam waktu dekat), film tersebut diprediksi memperoleh pendapatan minimal USD 27 juta (Rp 266 miliar). Selama KamisJumat, film yang disutradarai Tony Leondis itu sudah mengantongi USD 10,1 juta atau setara Rp 134,6 miliar. (adn/c14/na)