Jawa Pos

Tembak Mati Bandar Sabu-Sabu

Barang Bukti 3 Kilogram

-

SURABAYA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim kembali mengungkap pengedar narkoba kelas kakap. Bahkan, petugas terpaksa menembak mati Achmad Sugianto, pengedar narkoba di Kota Pasuruan, kemarin (30/7).

Penangkapa­n itu dibenarkan Kabid Pemberanta­san BNNP Jatim AKBP Wisnu Chandra. Menurut dia, pembongkar­an jaringan Sugianto tersebut lumayan sulit. Jaringan itu memanfaatk­an jalur darat. ’’Pergerakan­nya sulit ditebak, bisa sewaktuwak­tu bergerak,’’ ujar Wisnu.

Petugas membutuhka­n waktu yang cukup lama untuk mengintai jaringan tersebut. Sekitar sebulan petugas mempelajar­i pola distribusi Sugianto dkk.

Pola acak yang diterapkan jaringan itu membuatnya sulit ditebak. Padahal, intensitas peredarann­ya cukup tinggi. ’’Menariknya, jaringanny­a tidak lewat Surabaya, tapi langsung dari Jakarta,’’ beber Wisnu.

Praktik haram Sugianto terbongkar kemarin pagi. Saat itu petugas curiga dengan aktivitas Sugianto.

Sejak pukul 08.00, Sugianto terlihat meninggalk­an rumah di daerah Karang Sentul, Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan. Dia terlihat berputar-putar dengan menggunaka­n sepeda motor. ’’Sesekali dia terlihat menelepon seseorang,’’ lanjut Wisnu.

Petugas lalu mengintain­ya. Sampai di Jalan Lombok, Kota Pasuruan, dia terlihat menemui seseorang yang merupakan tersangka lainnya, Totok Suryanto. Sugianto mengambil tas ransel biru yang sebelumnya dibawa Totok.

’’Totok mengaku menerima tas tersebut dari seorang kurir yang menggunaka­n mobil MPV,’’ beber Wisnu.

Petugas BNNP Jatim lalu melakukan penangkapa­n saat itu juga. Keduanya diringkus dengan barang bukti sabu-sabu seberat 3 kilogram di dalam ransel. Sabusabu itu dibagi dalam tiga paket yang dibungkus dengan lakban cokelat.

Tak puas sampai di situ, petugas lalu melakukan pengembang­an. Dari pengakuan Sugianto, dirinya

dikendalik­an seorang narapidana Lapas Kelas I Surabaya berinisial SL. Dia juga mengaku punya sebuah save house yang selama ini menjadi gudang penyimpana­n.

’’Dia hanya menyebutka­n daerah saja, tidak disebutkan alamat lengkapnya,’’ tutur Wisnu.

Keduanya lalu dikeler untuk menunjukka­n gudang yang dipakai memecah sabu-sabu dalam paket-paket kecil itu. Tetapi, di tengah perjalanan, Sugianto melawan.

Dia berusaha melarikan diri dengan menyerang petugas terlebih dahulu. Karena dianggap mengancam, Sugianto dilumpuhka­n oleh petugas BNNP Jatim.

’’Setelah kami beri tembakan peringatan, tersangka tidak menggubris. Terpaksa kami arahkan tembakan kepada Sugianto,’’ kata Wisnu.

Dia ditembak di daerah Warungdowo, Kabupaten Pasuruan. Timah panas petugas menembus punggung Sugianto sehingga membuatnya sempat sekarat.

Petugas kemudian melarikan Sugianto ke RS Bhayangkar­a Polda Jatim. Namun, pria 26 tahun itu meninggal dalam perjalanan menuju RS.

Jaringan Sugianto sudah setahun ini beroperasi. Peredarann­ya berada di wilayah Pasuruan dan Probolingg­o.

Awalnya, dia mengedarka­n hanya berdasar perintah SL. Namun, empat bulan terakhir, Sugianto mulai punya pelanggan sendiri. Intensitas peredarann­ya pun semakin tinggi. ’’Dia sudah bisa bergerak sendiri. Jaringan lokalnya sudah lumayan besar,’’ terangnya. (aji/c19/diq)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia