PERAJIN LOKAL, GAET WISATAWAN DATANG GGAAEETT
SELANG beberapa menit kemudian, muncul para model memeragakan busana batik motif kopi pecah rancangan desainer lokal, nasional, bahkan mancanegara. Suguhan yang berlangsung pada Sabtu (29/7) malam di Taman Blambangan, Banyuwangi ini berhasil menyedot sekitar 5 ribu pengunjung. Termasuk, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita yang terlihat ikut menikmati panggung BBF 2017.
Dia mengaku terkesan dan mengapresiasi kesungguhan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggarap potensi budayanya. ’’Banyuwangi memberi ruang dan kesempatan pada industri kecil menengahnya. Bahkan, Banyuwangi sudah membangun jurusan membatik di SMK,” cetus Enggar.
Di awal acara, Enggar juga membagikan hadiah untuk pemenang rangkaian lomba BBF seperti membuat motif dan mencanting batik. Lomba itu dihelat pada event Batik on Pedestrian sehari sebelum perhelatan puncak.
Panggung BBF sebagai ajang promosi batik khas Banyuwangi tersebut menyuguhkan hasil kolaborasi tangan dingin 15 desainer dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) dengan 15 perajin batik lokal. ’’ Fashion dipilih sebagai cara mempopulerkan batik. Festival ini bukan sekadar untuk mendatangkan wisatawan, tapi menjadi instrumen untuk menggerakkan partisipasi masyarakat,” papar Bupati Kabupaten Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Tema kopi pecah dipilih sebagai tema BBF kali ini karena mampu mengantarkan makna pengorbanan. ’’Untuk menghasilkan wangi dan rasa yang sempurna, biji kopi harus dihancurkan dulu,” jelas Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. Motif klasik kopi pecah juga menggambarkan tradisi ngopi yang memperkuat ikatan dan silaturahmi warga Banyuwangi.
Pesona mahakarya batik bumi Blambangan diperagakan oleh 50 orang model. Mereka menampilkan warna-warna alam dibalut style retro rancangan Gregorius Vici yang berkolaborasi dengan IKM Pendawi Batik dan Batik Seblang.
Sedangkan desainer Allets dan IKM Batik Sekar Kedaton Blambangan menggunakan pewarna alam untuk baju pestanya. Berbeda dengan desainer Aldre bersama IKM Batik Nozzah mengusung 10 desain baju batik pria.
Koleksi ready to wear dipresentasikan desainer Priscilla Saputro dengan warna megah yang dibawakan oleh Putri Indonesia 2017 Bunga Jelitha Ibrani. Juga, desainer asal Italia Milo Miliavacca menggandeng IKM Satrio Batik menyuguhkan busana muslim.
Dalam sesi konferensi pers di Villa Pantai Solong, Bunga dengan bangga mengungkapkan siap memboyong batik Banyuwangi ke panggung putri kecantikan dunia. ’’Saya akan mempelajari motif-motif batik khas Banyuwangi dan membawanya ke ajang internasional, Miss Universe,” ujar Bunga.
Dia juga mengungkapkan bagaimana Banyuwangi berhasil membuatnya jatuh hati pada kunjungan pertamanya. Untuk itu, dara 25 tahun ini memilih tinggal sementara untuk mengeksplor kekayaan alam Banyuwangi.
Riuh penonton pecah saat penyanyi Isyana Sarasvati keluar dari backstage. Penyanyi kelahiran 1993 ini tampil ayu dengan balutan busana hitam yang dipadu dengan long vest batik motif kopi pecah. Dia mengajak para tamu nyanyi bareng lagu-lagu hits-nya.
Total, ada 72 event yang digarap Pemkab Banyuwangi tiap tahun. ’’Berbagai event di Banyuwangi berhasil menumbuhkan kunjungan wisata. Dari 500 ribu wisatawan dalam negeri sekarang naik jadi 4,2 juta. Untuk wisman naik dari 5 ribu jadi 58 ribu orang,” papar Anas.