Jawa Pos

Overtime Selamatkan Skuad Ants

Shooting Small Forward Balikkan Keadaan pada Empat Detik Terakhir

-

SURABAYA – Memasuki minggu kedua babak utama Honda DBL East Java Series 2017–North Region, laga yang tersaji di DBL Arena, Surabaya, makin panas. Kini setiap tim tidak lagi adu gengsi untuk memperebut­kan kemenangan pertama, tetapi saling menunjukka­n demi bisa lolos menjadi juara grup atau minimal bertahan di babak utama tanpa terdegrada­si.

Air mata mengiringi match antara SMA Antartika Sidoarjo melawan SMAN 5 Surabaya kemarin (30/7). Sengitnya laga sejak kuarter pertama memperliha­tkan bahwa dua skuad putri itu memiliki kemampuan yang imbang. Dengan membawa bekal kemenangan pada laga sebelumnya, Ants, sebutan tim basket SMA Antartika Sidoarjo, bertanding penuh ambisi.

Sebaliknya, Smala, julukan SMA Negeri 5 Surabaya, terpaksa mengalami kekalahan di laga pertamanya. Namun, kegagalan tersebut justru membuat permainan anak asuh Maddis Abieza, pelatih Smala, itu sangat sengit ketika menghadapi Ants kemarin.

Annisatuzr­iyah Marthadyat­i, guard Ants, berhasil mengawali perolehan lewat shooting cantik pada dua menit pertama kuarter pertama. Tidak mau kembali menelan kekalahan, skuad Smala merapatkan pertahanan demi bertahan dari degradasi. Bahkan, akhir kuarter pertama ditutup dengan skor seimbang 7-7.

Sayangnya, memasuki kuarter kedua dan ketiga, pertahanan Smala mulai kendur. Bahkan, pada kuarter kedua, anak-anak Smala hanya menambah perolehan lewat kesempatan free throw yang diberikan kepada center Nur Hafsari Setyorini. Pada kuarter ketiga, Smala sama sekali tidak menambah perolehan.

Untungnya, motivasi anak-anak Smala kembali membara saat memasuki kuarter keempat. Lewat tembakan under ring yang dilesatkan kapten Smala Nurhalidza Putri Wahyu Ramadhani, perolehan poin menjadi seimbang 11-11 hingga 18 detik terakhir kuarter keempat.

Kondisi itu membuat pertanding­an dua skuad putri tersebut harus melewati babak overtime. Eksekusi free throw dari Tina Chusniya Putri, center Ants, awalnyaber­hasilmemba­likkan kedudukan menjadi 12-11 untuk keunggulan sementara Ants. Saat menunjukka­n waktu tersisa satu menit, Nur Hafsari, Smala, mampu membalikka­n kedudukan lewat yang dilesatkan­nya. ’’Permainan kali ini sangat buruk. Saya menilai anak-anak terlalu meremehkan dan inilah akibatnya. Tapi, saya selalu tekankan untuk tidak pesimistis. Apa pun hasil akhirnya, harus kami terima,’’ ujar Agung Setyo, pelatih Ants.

Terlalu larut dalam euforia mengakibat­kan pertahanan Smala mudah ditembus. Saat waktu hanya tersisa empat detik, Salsadilla Ruth, small forward Ants, mampu memanfaatk­an celah dengan baik. Lewat shooting yang dilesatkan­nya, kedudukan pun berbalik menjadi 14-13 untuk kemenangan Ants.

’’Awalnya, aku sudah hopeless melihat waktu yang tersisa. Tapi, kami selalu ingat pesan Coach, berakhirny­a permainan itu ketika peluit panjang terdengar. Selama peluit belum terdengar, kami harus tetap berusaha terus,’’ kata Salsadilla Ruth.

Sementara itu, di sektor putra, antara Big Ten, sebutan tim basket SMA Negeri 10 Surabaya, dan Smantass, julukan SMA Negeri 17 Surabaya, juga berlangsun­g sengit. Sama-sama mengantong­i sekali kemenangan, kedua tim bermain penuh ambisi agar menjadi juara grup. Hingga akhirnya, Smantass mampu menumbangk­an Big Ten dengan selisih satu bola 18-16. Sempat tertinggal pada kuarter pertama tidak lantas membuat Smantass menyerah.

’’Sejak awal, anak-anak sebenarnya kurang percaya diri karena melihat fisik dari lawan. Mereka gugup dan lupa semua strategi yang direncanak­an. Sikap dari anak-anak juga kurang dan mudah menyerah,’’ ungkap Caraka Fitrah, assistant coach Smantass. (nao/c14/dhs)

 ?? IVAN/ZETIZEN TEAM ?? match fight
IVAN/ZETIZEN TEAM match fight
 ??  ?? skill shooting scoreboard center
skill shooting scoreboard center

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia