Heroik, Indonesia Bekuk Iran
Tantang Jepang di Semifinal
GRESIK – Tim voli putra Indonesia mencatatkan sejarah baru di level Asia. Kemarin (30/7) kali pertama mereka meraih semifinal kejuaraan Asia. Hebatnya, kepastian itu didapat dengan mengalahkan juara Asia edisi 2011 dan 2013 Iran.
Ya, tim asuhan Samsul Jais itu mampu membalikkan prediksi sebelum berlangsungnya 19th Asian Senior Men’s Volleyball Championship. Dari dianggap sebagai salah satu tim terlemah di antara seluruh peserta, mereka mampu menundukkan favorit juara. Merah Putih berhasil menang dramatis dengan skor 3-2 (18-25, 18-25, 25-23, 26-24, 15-11).
Faktor mental yang sempat disebut sebagai titik lemah tim justru menjadi hal paling menonjol dalam laga kemarin. Bagaimana tidak, mereka sempat ketinggalan dengan cukup mudah di dua set awal. Lalu, bangkit dengan meyakinkan di dua set berikutnya dengan perlawanan ketat.
Puncaknya terjadi di set penentu. Perjuangan heroik Indonesia membuat Iran Beberapa kesalahan membuat Agung Seganti dkk menutup laga dengan kebanggaan besar.
Samsul mengatakan, kekalahan pada dua set awal terjadi karena para pemain sudah berpikir bakal kalah sebelum bertanding. Para pemain seperti silau dengan prestasi Iran, juga kiprah tim lawan yang selalu menang di penyisihan. Ditambah lagi dengan postur tubuh lawan yang menjulang.
Para pemain berpikir bahwa Iran jauh lebih baik dan tidak mungkin bisa dikalahkan. ’’Masuk ke set ketiga, saya katakan lakukan sistem yang sudah direncanakan. Lakukan dan yakin menang, terbukti kan?’’ jelas Samsul. Dia pun menuturkan, dukungan penonton yang menyesaki GOR turut mengangkat moral timnya di masa sulit.
Selain itu, yang paling diapresiasi adalah suasana tim yang sangat cair walau dalam keadaan tertekan. Mereka mampu menepis ketegangan pada masa-masa krusial. Menurut dia, anak asuhnya berhasil mendapat pelajaran berharga setelah kalah saat melawan Korsel dan Jepang pada laga sebelumnya. ’’Lebih tenang, saling memotivasi. Menurut saya, ini modal yang bagus untuk Indonesia,’’ ucapnya.
Samsul menuturkan, masuknya Dio Zulfikri mampu mengubah seluruh pola permainan. Rivan Nurmulki dan Rendy Febriant Tamamilang yang spike- nya hampir selalu diblok lawan pun bisa kembali efektif. ’’Kebetulan, irama bermain Dio tidak diprediksi Iran. Dia bisa menjadi aktor pengubah permainan tim. Luar biasa penampilan dia hari ini (kemarin, Red),’’ bebernya.
Rivan pun menyatakan salut dengan karakter bermain Dio. Dia menegaskan tidak bakal menjadi best scorer malam kemarin jika bukan karena kerendahan pemain Jakarta Pertamina Energi itu dalam mendengarkan kemauannya di lapangan. ’’Dia tidak egois. Sesulit apa pun pasti mengumpan dengan cara yang saya inginkan,’’ kata Rivan.
Manajer Indonesia Nanang Masbudi mengungkapkan, perjuangan timnya memang hebat. Sekarang timnya tidak mau setengah-setengah dalam turnamen kali ini. ’’Sekarang sudah masuk semifinal. Jadi, ya sekalian saja masuk final,’’ tegasnya.
Indonesia sudah ditunggu Jepang di semifinal. Malam nanti keduanya bertemu di GOR Tri Dharma, Gresik. Berebut satu posisi di final untuk menjadi yang terbaik di Asia. Semifinal yang lain Korsel melawan Kazakhstan. (rid/c4/ady)