Jawa Pos

Warga Dekat IPAM Belum Teraliri Air PDAM

-

SURABAYA – Sejumlah warga Kelurahan Waru Gunung, Kecamatan Karang Pilang, ternyata belum bisa menikmati layanan PDAM. Padahal, jarak rumah mereka dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karang Pilang hanya sekitar 1 kilometer.

Karena itu, jangan heran jika menemui warga yang mendorong gerobak berisi jeriken berlalu-lalang di depan IPAM. Jawa Pos sempat menemui salah seorang warga yang mendorong jeriken ke arah barat. Dia membawa enam jeriken untuk dijual.

Muhtarom merupakan salah seorang warga yang menjadi langganan air jeriken tersebut

Dia mengatakan bahwa satu jeriken harus ditebus dengan uang Rp 3.000. Tentu harga itu tarpaut jauh dari harga air PDAM yang hanya Rp 350 per meter kubik untuk pemakaian 10 kubik pertama. ”Harus beli kepada pedagang keliling dan pakai air sumur,” jelas mantan ketua RW 3 Kelurahan Waru Gunung tersebut.

Air sumur di daerah rumahnya tidak bisa sepenuhnya diandalkan. Lokasi sumur berdekatan dengan Kali Surabaya. Saat kemarau, debit air sungai menurun dan keruh. Otomatis air sumur ikut keruh. Tak jarang, air tersebut juga mengeluark­an bau.

Maklum, kondisi anak Sungai Brantas yang memisahkan Surabaya dengan Sidoarjo itu mengandung banyak limbah. Selain limbah industri, masih ditemui jamban di pinggir sungai. ’’Airnya bikin gatal kalau dibuat mandi,” katanya. Untuk menyedot air, beberapa warga juga memanfaatk­an pompa. Otomatis beban listrik bertambah.

Muhtarom mengatakan sudah berkali-kali mengajukan permohonan pemasangan saluran ke PDAM. Bahkan, hal itu dilakukan sejak 2003 atau selama menjabat ketua RW. ”Jadi ketua RW sampai tiga periode. Tapi, sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” jelasnya.

Dia berharap pipa sambungan bisa dipasang tahun ini. Dengan begitu, harapan warga untuk bisa menikmati air bersih selama 14 tahun terobati.

Dirut baru PDAM Mujiaman berjanji menindakla­njuti laporan warga tersebut. Dia bertekad tidak akan menaikkan harga air PDAM jika masalah distribusi belum selesai. ”Saya perhatikan dan segera tindak lanjut,” jelasnya.

Di Kelurahan Waru Gunung, terdapat sembilan titik yang belum teraliri air. Jumlah penghuniny­a ratusan kepala keluarga. Mereka, antara lain, tinggal di Waru Gunung Gang Buntu, Karang Pilang Rajawali, Mastrip Waru Gunung, hingga Raya Mastrip.

Sekretaris PDAM Sayyid Muhammad Iqbal menambahka­n, proyek tersebut bakal di kerjakan tahun ini. Selain Karang Pilang, PDAM memiliki proyek di tempat lain. ”Ada puluhan lokasi yang dikerjakan tahun ini,” tandasnya. (sal/c7/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia