Jawa Pos

Perlu Sinergi Ortu dan Sekolah

-

SURABAYA – Anak berkebutuh­an khusus (ABK) tetap memiliki kesempatan untuk sukses. Kesuksesan yang paling sederhana diukur dari keberhasil­annya membantu diri sendiri. Jadi, meski tidak ada yang membantu di kemudian hari, ABK bisa menjadi pribadi yang mandiri.

Menurut Prof Ni Nyoman Padmadewi, guru besar Universita­s Pendidikan Ganesha, Bali, ada trik untuk membuat ABK mandiri. Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting. ’’Orang tua dengan anak berkebutuh­an khusus wajib menyediaka­n waktu minimal 40 jam per minggu,’’ tuturnya saat mengisi seminar pendidikan anak berkebutuh­an khusus di Universita­s dr Soetomo kemarin (30/7).

Pendidikan bagi para ABK tidak bisa hanya diserahkan ke sekolah. Harus ada sinergi antara sekolah dan orang tua. Jadi, pendidikan yang didapat di sekolah bisa kembali diajarkan di rumah. Kesempatan anak untuk bisa mandiri semakin besar.

Bukan hanya itu, ABK memerlukan pendamping khusus alias shadow teacher. Tugasnya adalah membuat modifikasi pembelajar­an dengan menyesuaik­an materi yang ada di sekolah. Diharapkan, pelajaran yang didapat di sekolah tidak terputus ketika anak pulang ke rumah.

Untuk pendidikan di sekolah, ada sekolah luar biasa yang menampung seluruh ABK. Namun, ada pula sekolah inklusi yang menerima ABK dan siswa reguler. (ant/c18/jan)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia